Mengenal Lawang Sanga Cirebon, Gerbang Masuk Utusan Kerajaan

Mengenal Lawang Sanga Cirebon, Gerbang Masuk Utusan Kerajaan

Ony Syahroni - detikJabar
Minggu, 19 Nov 2023 08:00 WIB
Situs Lawang Sanga di Cirebon
Situs Lawang Sanga di Cirebon. Foto: Ony Syahroni/detikJabar
Cirebon -

Situs Lawang Sanga menjadi salah satu bukti peninggalan sejarah dari berdirinya Kesultanan Cirebon di masa lampau. Hingga kini, situs berupa bangunan yang didominasi cat berwarna putih itu masih berdiri dan dapat dilihat keberadaannya.

Situs Lawang Sanga berlokasi tidak jauh dari Keraton Kasepuhan Cirebon. Tepatnya di Kampung Mandalangan, Kelurahan Kasepuhan, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon. Situs tersebut dibangun berdekatan dengan aliran sungai yang kini dikenal dengan nama Sungai Kriyan.

Bagi orang-orang yang belum mengetahui tentang keberadaan Lawang Sanga, mungkin akan menganggap bangunan itu adalah bangunan biasa. Terlebih karena memang lokasinya yang kini banyak diapit oleh rumah-rumah warga.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tepat pada bagian depannya, ada sebuah papan informasi yang menjelaskan tentang sejarah singkat dari situs Lawang Sanga. Dilihat dari keterangan pada papan informasi itu, disebutkan bahwa dalam naskah Negara Kertabumi, situs Lawang Sanga dibangun pada tahun 1677 Masehi.

Kala itu, situs tersebut dibangun dalam rangka persiapan infrastruktur Gotrasawala yang dilaksanakan oleh Pangeran Wangsakerta pada masa Sultan Sepuh I Syamsudin Martawijaya.

ADVERTISEMENT

Bangunan Lawang Sanga disiapkan sebagai tempat berlabuhnya perahu sekaligus sebagai pintu masuk bagi para utusan dari kerajaan-kerajaan di Nusantara yang datang dari jalur laut. Sebab, saat itu jalur laut dianggap menjadi jalur yang aman untuk melakukan perjalanan.

Jika merujuk pada tahun berdirinya, saat ini situs Lawang Sanga yang menjadi salah satu peninggalan Kesultanan Kasepuhan Cirebon itu terhitung telah berusia lebih dari 300 tahun.

Sesuai dengan namanya, situs Lawang Sanga memiliki sembilan pintu. Jika diartikan, lawang sanga sendiri artinya adalah pintu sembilan atau sembilan pintu.

Satu pintu berada pada bagian depan bangunan, empat pintu berada di samping, tiga pintu berada di belakang, dan satu pintu lagi berada di bagian tengah.

Dari sembilan pintu yang ada di situs Lawang Sanga, hanya ada dua yang memiliki daun pintu. Yaitu pintu pada bagian depan dan pintu di bagian tengah.

Kini, bangunan Lawang Sanga telah dianggap sebagai salah satu situs keramat oleh masyarakat. Saat ini, situs tersebut dijaga oleh seorang kuncen juru kunci bernama Suwari.

Situs Lawang Sanga di CirebonSitus Lawang Sanga di Cirebon Foto: Ony Syahroni/detikJabar

Selain juru kunci, ada juga seorang warga setempat yang rutin merawat dan membersihkan bangunan situs Lawang Sanga. Dia adalah Gina Anggraini. Gina mengaku merasa terpanggil untuk ikut merawat bangunan bersejarah peninggalan Kesultanan Kasepuhan Cirebon itu.

"Saya ikhlas mau merawat. Siapa lagi kalau bukan kita generasi muda yang merawat dan menjaga situs keramat Lawang Sanga. Kalau Kuncennya Pak Suwari, usianya sudah 80-an," kata Gina saat berbincang dengan detikJabar, baru-baru ini.

"Kuncennya kan udah sepuh kasihan, makanya saya bantu-bantu untuk beres-beres. Kalau ada tamu baru saya panggil beliau," ucap Gina.

Wanita 43 tahun itu pun bercerita tentang situs Lawang Sanga yang merupakan bangunan bersejarah peninggalan dari Kesultanan Cirebon. Menurut Gina, pintu Lawang Sanga hanya dibuka satu kali dalam satu tahun. Yakni pada 10 Muharram.

"Pintunya (Lawang Sanga) dibukanya setiap 10 Muharram," kata Gina.

Di waktu-waktu tertentu, kata dia, Lawang Sanga juga cukup sering dikunjungi oleh masyarakat yang ingin berziarah. Salah satunya yaitu saat peringatan Maulid Nabi.

Di momen itu, masyarakat yang datang ke Lawang Sanga tidak hanya dari Cirebon, melainkan ada juga yang berasal dari beberapa daerah lainnya. Seperti Majalengka, Bandung dan lain-lain.

"Kalau setiap Maulid Nabi itu banyak yang datang ke sini. Banyak tamu yang datang. Ada yang dari Majalengka, Bandung, Karawang," kata dia.

(sud/sud)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads