177 Hektare Lahan di Area Gunung Ciremai Terbakar

177 Hektare Lahan di Area Gunung Ciremai Terbakar

Mohamad Taufik - detikJabar
Selasa, 14 Nov 2023 21:45 WIB
Petugas kebakaran berupaya memadamkan api di kaki Gunung Ciremai, Kuningan, Jawa Barat, Rabu (13/9/2023).
Petugas kebakaran berupaya memadamkan api di kaki Gunung Ciremai, Kuningan, Jawa Barat, Rabu (13/9/2023) (Foto: dok. detikJabar).
Kuningan -

Sedikitnya 177 hektare areal hutan di Kawasan Gunung Ciremai terbakar selama musim kemarau tahun ini.

Kepala Balai Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) Maman Surahman mengatakan, musim kemarau panjang tahun ini telah membuat sebagian kawasan Ciremai di sebelah Utara terbakar. Namun demikian, Maman mengklaim luasan lahan yang terbakar pada musim kemarau tahun ini tidak lebih luas dibanding tahun lalu.

"Kebakaran tahun ini pertama terjadi pada tanggal 26 Agustus lalu yang berlangsung selama lima hari berturut-turut hingga menyebabkan luas lahan yang terbakar mencapai 155 hektare. Alhamdulillah berkat kerjasama seluruh stakeholder baik unsur pemerintah Kabupaten Kuningan dalam hal ini BPBD dan Damkar serta dibantu anggota dari Polres dan Kodim Kuningan akhirnya kebakaran bisa tertangani," ungkap Maman kepada detikCom, Selasa (14/11).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Maman melanjutkan, setelah kejadian kebakaran selama lima hari berturut-turut di bulan Agustus tersebut masih terjadi beberapa kali kebakaran di kawasan Ciremai namun terbilang ringan dan bisa cepat tertangani.

"Pada kebakaran pertama di bulan Agustus itu kebetulan kami masih sedang dalam tahap persiapan dan pembahasan dengan Bupati Kuningan terkait pembentukan Satuan Pelaksana Pengendalian Kebakaran (Satlakdalkar) hutan dan lahan sehingga belum ada penempatan personel di kawasan rawan kebakaran dan persiapan yang matang. Begitu kebakaran terjadi, kami langsung kerahkan seluruh kekuatan yang ada dengan dibantu dari berbagai pihak termasuk relawan serta membangun posko kebakaran yang hingga saat ini masih ada," papara Maman.

ADVERTISEMENT

Berkat kepedulian dan kerjasama yang baik seluruh stakeholder dan relawan termasuk Masyarakat Peduli Api (MPA), lanjut Maman, kebakaran di kawasan Ciremai bisa tertangani dengan cepat. Termasuk pada saat terjadi kebakaran pada beberapa hari kemudian setelah kejadian kebakaran lima hari tersebut, bisa segera tertangani hanya dalam hitungan jam saja.

Adapun kawasan hutan yang terbakar, Maman menyebutkan, sebagian besar berada di lereng Utara Ciremai yang masuk wilayah Kecamatan Pasawahan seperti Blok Batuluhur, Karangdingding, Cirendang, Pejaten hingga kawasan Padaherang yang masuk wilayah Kabupaten Majalengka. Sedangkan penyebab kebakaran tersebut, Maman menduga karena kelalaian manusia atau human eror. Hal ini terlihat dari sebagian besar lokasi kebakaran berada di lereng Ciremai sebelah utara yang dekat dengan lahan perkebunan dan pemukiman warga.

"Diduga kebakaran disebabkan karena human eror. Bisa dari aktivitas warga membakar sampah atau membuka lahan dengan cara dibakar kemudian merembet ke lahan TNGC," ucapnya

Sebagai upaya antisipasi kebakaran kembali terjadi, Maman mengatakan, saat ini pihaknya masih mengaktifkan posko kebakaran dengan penempatan sejumlah personil di sana juga memperketat penjagaan dengan kegiatan patroli secara rutin baik darat maupun udara. Maman menyebutkan, saat ini pihaknya dilengkapi tiga unit drone yang rutin mengudara sehari tiga kali untuk memantau kondisi lahan hutan Ciremai.

"Patroli udara dengan drone ini cukup efektif dan sangat membantu kami dalam mengawasi kondisi kawasan hutan Ciremai. Terbukti pada beberapa kejadian kebakaran kemarin, dengan menggunakan drone kami bisa mendeteksi keberadaan titik api di lereng Ciremai sejak dini. Dengan drone tersebut kami bisa mengetahui lokasi api dan koordinatnya sehingga tim bisa langsung datang ke titik api dan melakukan pemadaman," ujar Maman.

Atas keberhasilan ini, Maman pun menyampaikan terima kasih atas partisipasi semua pihak baik Pemerintah Kabupaten Kuningan, TNI-Polri, pengelola wisata dan relawan serta masyarakat di sekitar kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai atas partisipasinya membantu penanganan kebakaran selama musim kemarau tahun ini. Maman pun mengaku bersyukur di pertengahan bulan November ini hujan sudah mulai turun dan membasahi kawasan Gunung Ciremai sehingga bisa mengurangi risiko kebakaran.

(mso/mso)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads