Warga Kabupaten Kuningan dibuat resah dengan beredarnya video yang memperlihatkan aksi sekelompok pemuda diduga geng motor tengah berbuat onar di wilayah Kuningan Timur.
Dalam video berdurasi 30 detik tersebut memperlihatkan aksi sekelompok remaja tanggung sedang konvoi malam hari menggunakan motor sambil mengacungkan samurai dan celurit. Tak berselang lama tampak beberapa pelaku berlarian seperti mengejar lawannya hingga menyisir gang kecil.
Berdasarkan penelusuran, diketahui video viral tersebut terjadi di ruas Jalan Raya Cirebon-Kuningan tepatnya di Desa Jatimulya, Kecamatan Cidahu, Kabupaten Kuningan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kepala Desa Jatimulya Ahmad Jayadi membenarkan video tersebut terjadi di wilayahnya. Adapun peristiwa menghebohkan tersebut, kata dia, terjadi sekitar sepekan lalu dan telah dilaporkan ke pihak kepolisian.
"Benar, video tersebut terjadi di desa kami. Bahkan kejadiannya tidak hanya sekali, melainkan beberapa kali setiap malam Minggu," ungkap Didi panggilan akrab Kades Jatimulya kepada detikCom melalui sambungan telepon, Senin (13/11).
Didi menambahkan, aksi brutal geng motor tersebut praktis membuat resah warganya. Sampai-sampai, pihaknya harus melakukan penjagaan di gerbang desa untuk antisipasi kemungkinan para berandalan bermotor tersebut beraksi kembali.
"Kami sampai harus berjaga malam, mengerahkan 12 orang untuk menjaga kampung. Alhamdulillah malam Minggu kemarin mereka tidak datang," ujar Didi.
Pihaknya pun sudah melaporkan kejadian ini ke pihak kepolisian. "Alhamdulillah langsung ditanggapi dengan datang ke lokasi dan melakukan pencarian terhadap para pelaku. Informasinya, aksi geng motor tersebut hanya untuk tujuan konten media sosial," ucapnya.
Sementara itu Kapolres Kuningan AKBP Willy Andrian melalui Kasat Reskrim AKP I Putu Ika Prabawa mengatakan, pihaknya tengah mendalami video viral aksi geng motor di Desa Jatimulya tersebut. Dari hasil penyelidikan, ternyata aksi tersebut dilakukan oleh kelompok remaja diduga geng motor asal Cirebon.
"Dari hasil penyelidikan kami, memang aksi tersebut dilakukan oleh kelompok diduga geng motor dengan tujuan konten di media sosial. Kami juga sudah menelusuri keberadaan para pelaku, yang ternyata sebagian besar ternyata masih di bawah umur," papar Putu kepada awak media.
Putu menambahkan, tidak ada penyerangan yang berakibat korban atau perusakan dalam kejadian tersebut, namun berdampak pada keresahan di masyarakat. Oleh karena itu, pihaknya dalam waktu dekat akan melakukan pemanggilan terhadap para pelaku berikut para orang tuanya untuk dilakukan pembinaan.
"Dalam waktu dekat kami akan memanggil para pihak yang terlibat dalam pembuatan konten yang meresahkan masyarakat tersebut ke Polres untuk dilakukan pembinaan. Termasuk mengamankan senjata tajam seperti samurai, celurit dan sebagainya sebagai barang bukti," pungkas Putu.
(sud/sud)