Keraton Kasepuhan salah satu destinasi wisata di Kota Cirebon. Keraton ini didirikan pada tahun 1430. Keraton ini menjadi tempat pelestarian budaya dan wisata di Cirebon.
Keraton Kasepuhan berada di Jalan Kasepuhan No 43, Kasepuhan Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon Jawa Barat. Keraton Kasepuhan dibangun oleh Pangeran Cakrabuana atau Raden Walangsungsang yang merupakan anak dari Prabu Siliwangi.
Bangunan pertama di Keraton Kasepuhan adalah Keraton Pakungwati. Nama Pakungwati terinsipirasi dari putri Pangeran Cakrabuana, yakni Pakungwati.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Kepala Bagian Informasi dan Wisata Iman Sugiman, awal mula berdirinya Keraton Kasepuhan tak lepas dari berdirinya Keraton Pakungwati yang didirikan oleh Pangeran Cakrabuana. Setelah keraton itu berdiri, Pangeran Cakrabuana menyerahkan keraton tersebut kepada keponakannya yaitu Syekh Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati.
Sebagai tempat andalan pariwisata di Kota Cirebon, Keraton Kasepuhan memiliki pesonanya tersendiri. Ada banyak pengunjung baik wisatawan dalam negeri atau luar negeri yang berkunjung ke Keraton Kasepuhan.
Bahkan di hari hari aktif seperti ini, Menurut pamong penjaga loket Keraton Kasepuhan Widi mengatakan meskipun bukan hari libur tetap terjadi peningkatan kunjungan wisatawan di Keraton Kasepuhan. Ia mengatakan biasanya per hari jumlah pengunjung yang datang sekitar 50 orang. Namun, belakangan ini jumlah kunjungan per hari mencapai 300 orang meskipun bukan hari libur.
Menurut Widi, penyebab naiknya angka pengunjung ke Keraton Kasepuhan adalah karena banyaknya rombongan pengunjung yang datang menggunakan mobil atau bis.
"Mungkin penyebabnya karena banyak rombongan yang datang, kadang per rombongan itu 100 orang". Ujar Widi, Jumat (10/11/2023).
Kebanyakan rombongan tersebut merupakan anak sekolah atau pelajar yang ingin belajar sejarah di Keraton Kasepuhan. Pengunjung yang datang ke Keraton Kasepuhan tidak hanya berasal dari Cirebon dan sekitarnya, tapi dari berbagai macam daerah bahkan dari luar negeri pun banyak.
"Ada yang dari Aceh, Papua, Jakarta atau yang dari luar negeri pun ada seperti dari Belanda dan Jepang" ujar Widi.
Salah satu pengunjung Keraton Kasepuhan Putri (22) dari Kuningan mengatakan dirinya sengaja datang untuk mengetahui lebih jauh mengenai sejarah Keraton Kasepuhan. Dan, ingin mengetahui museum khusus tempat menyimpan benda-benda bersejarah yang berada di Keraton Kasepuhan.
"Museumnya cukup bagus, ada cukup banyak koleksi benda bersejarahnya, apalagi harga tiket masuk ke Museum Keraton Kasepuhan masih cukup murah" ujar Putri.
Ada banyak tempat yang dapat pengunjung singgahi di Keraton Kasepuhan seperti Museum yang berisi koleksi benda-benda bersejarah keraton, Baluwarti yang berisi banyak bangunan keraton seperti taman, gapura dan tempat tinggal sultan serta masih banyak lagi.
Beberapa bangunan tersebut tampak masuk cukup terawat walaupun di beberapa sudut bangunan ada sedikit pelapukan karena dimakan usia.
Untuk informasi harga tiket masuk Keraton Kasepuhan sendiri adalah Rp 10.000 untuk Pelajar, Rp 15.000 untuk umum dan untuk masuk ke dalam museum pengunjung bisa menambah biaya sebesar Rp 15.000. Sedangkan untuk jam operasional Keraton Kasepuhan dimulai dari jam 08.00 WIB i sampai 17.00 WIB.
(sud/sud)