Sekejap Memundurkan Waktu di Galeri Bumi Parawira

Triono Wahyu S - detikJabar
Minggu, 28 Sep 2025 17:00 WIB
Galeri Bumi Parawira, Kota Bogor (Foto: Triono Wahyu S/detikcom)
Bogor -

Lokasi Galeri Bumi Parawira terbilang sangat strategis. Terletak di Jalan Kapten Muslihat, dekat Balai Kota Bogor dan Istana Presiden. Tapi mungkin sebagian detikers belum ngeh, galeri yang diresmikan pada 2023 itu merupakan selasar masa lalu dengan visualisasi apik, gabungan antara instalasi seni, lukisan, dan replika.

"Di sini, di tempat kita berdiri, kita mundur 500 tahun," kata Teh Ina, guide Bumi Parawira, kepada rombongan, termasuk tim detikcom dan Wali Kota Bogor Dedie Rachim serta Kadis Arsip dan Perpustakaan Kota Bogor Taufik, Rabu (24/9/2025).

Tempat rombongan berdiri adalah lorong selebar tak lebih dari 2 meter dengan lampu biru berpendar mengisi memenuhi ruangan. Area ini menuju titik pertama galeri. Kali ini lampu ruangan agak redup.

"Dimulai dari Kerajaan Pajajaran," lanjut Teh Ina menunjukkan lukisan kehidupan masyarakat era kerajaan.

Bogor merupakan Ibu Kota Pajajaran di masa keemasan abad ke-15. Di ruang tersebut, selain patung prajurit berkuda, juga ada tulisan di replika daun lontar bukti eksistensi Bogor dan Kerajaan Pajajaran. Juga terpasang lukisan penobatan Sri Baduga Maharaja atau dikenal dengan Prabu Siliwangi.

Keruntuhan Pajajaran dilukiskan dengan lukisan amukan api akibat serangan Kesultanan Banten. Terjadi pada akhir abad ke-16. Di era kerajaan, selain Pajajaran, juga ditampilkan perjanjian kerajaan Sunda dengan Portugal atau Portugis pada masa itu.

Setelah era kerajaan, lorong meliuk di galeri menunjukkan kehidupan masa kolonial. Jepang, Belanda, dan kisah-kiprah pendiri republik. Sukarno, tentu saja. Juga ada pelukis-pelukis yang yang tinggal di Bogor, termasuk Raden Saleh.

"Perwira PETA dulu Latihan di sini. Termasuk Jenderal Sudirman," kata Wali Kota Dedie yang nimbrung jadi guide sambil menunjuk foto barisan prajurit PETA, tentara sukarela Pembela Tanah Air di zaman Jepang.

"Karena itu namanya (galeri) Bumi Parawira, artinya bumi para perwira," lanjutnya.

Konferensi Bogor Sebelum KAA

Foto 5 pemimpin negara terpasang di sudut ruang yang menggambarkan kisah para pemimpin republik usai kemerdekaan. Karena itu, Konferensi Bogor pada 28-29 Desember 1954 dikenal dengan sebutan Konferensi Panca Negara, kelanjutan dari Konferensi Kolombo. Sukarno tak hadir karena berada di Surabaya.

"Makanya beliau menulis catatan itu, " kata Dedie Rachi. Catatan itu merupakan tulisan tangan Sukarno.

Indonesia diwakili Perdana Menteri (PM) Ali Sastroamidjojo. Empat pemimpin negara asing yang hadir di Bogor adalah Perdana Menteri India Jawaharlal Nehru, Mohammad Ali Bogra (PM Pakistan), U Nu (PM Burma, sekarang Myanmar), Sir John Kotelawala (PM Sri Lanka).

Konferensi Bogor menetapkan perluasan gerakan melibatkan negara berkembang di Asia Afrika. Akan diadakan konferensi lanjutan dengan peserta lebih banyak. Konferensi Bogor juga menetapkan Bandung sebagai lokasi Konferensi Asia Afrika (KAA) pada 18-24 April 1955.

Pandemi Covid

Galeri Bumi Parawira, Kota Bogor Foto: Triono Wahyu S/detikcom

Dari era kolonial hingga awal-awal kemerdekaan, tur berlanjut ke era Orde Baru, Reformasi, dan kekinian. Seragam Wali Kota Bogor pertama hingga terakhir periode 2019-2024, Bima Arya Sugiarto (sekarang Wamendagri) terpasang dalam ruang kaca.

Dedie Rachim bercanda soal seragam itu. "Punya saya masih saya pakai," kata Dedie yang membuat peserta room tour tertawa.

Pandemi Covid-19 divisualisasikan dalam tempelan masker beragam bentuk di pintu keluar galeri. Suasana muram terasa. "Terasa sekali dampaknya, termasuk bagi Bogor. Tapi Alhamdulillah terlewati," kata Dedie.

Guide 'asli', Teh Ina, mengucapkan terima kasih atas kunjungan rombongan dan masuk lagi ke galeri. Sementara rombongan Wali Kota melanjutkan kegiatan lainnya usai melihat-lihat area teras depan tempat etalase penjualan buku umum.

Untuk masuk ke galeri ini, pengunjung dipungut Rp 15 ribu. Tiap hari, rerata 400-an orang datang. Pas weekend lebih banyak lagi. Jadi alternatif destinasi selain mal, Kebun Raya, Istana Presiden, atau Kawasan Puncak.




(iqk/iqk)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork