Seni Ronggeng Gunung Diusulkan Masuk Ekskul di Sekolah Pangandaran

Seni Ronggeng Gunung Diusulkan Masuk Ekskul di Sekolah Pangandaran

Aldi Nur Fadillah - detikJabar
Rabu, 08 Jan 2025 15:00 WIB
Seni Ronggeng Gunung Pangandaran.
Seni Ronggeng Gunung Pangandaran (Foto: Aldi Nur Fadillah/detikJabar).
Pangandaran -

Dewan Kebudayaan Kabupaten Pangandaran mengusulkan seni tradisional Ronggeng Gunung dimasukkan dalam ekskul maupun kurikulum. Hal itu bertujuan untuk menguatkan karakter anak dari sisi budaya.

Budayawan sekaligus anggota Dewan Kebudayaan Pangandaran Rangga Rineka Pawa mengatakan, sudah saatnya ronggeng gunung masuk sekolah untuk penguatan karakter budaya siswa. Selain itu, diharapkan ada sisi kelestarian seni tradisional daerah.

"Misalnya apabila ada event yang sifatnya akbar bisa melibatkan anak-anak sekolah. Dibuatlah dalam kemasan Pasanggiri Ronggeng Gunung bisa pas momen milangkala Pangandaran," kata Rangga kepada detikJabar, Rabu (8/1/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, melalui cara tersebut bisa menjadi salah satu upaya melestarikan dan pemberdayaan pelaku seni ke depan.

"Sehingga nanti ada pemberdayaan seniman disana. Itu justru bukan hanya pelestarian tetapi pemberdayaan seniman," ucapnya.

ADVERTISEMENT

Ia mengatakan program itu dapat menjadi awal pondasi pelestarian dan menjaga budaya daerah tetap bisa unjuk gigi di tengah kemajuan zaman.

"Tak hanya itu para siswa harus paham Ronggeng Gunung mulai dari sejarah dan cara mainnya," kata dia.

Sehingga, kata Rangga, Pangandaran menjadi tujuan wisata berkelas dunia itu akan lengkap jika diiringi dengan menjual sisi budayanya.

"Mereka harus tahu secara filosofi. Nanti harus disampaikan bagaimana ciri khas nyah, tata krama dalam berbudaya juga bisa dibentuk sejak masuk sekolah. Apakah dalam berpakaian rasukan dan sebagainya," tuturnya.

Sementara itu, Kepala Bidang SD di Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Pangandaran Darso menyambut baik usulan yang disampaikan Dewan Kebudayaan Pangandaran. Namun pihaknya tetap harus mengkaji terkait akulturasi budaya yang ada di Pangandaran.

"Kan harus dilihat dulu apakah bisa masuk ekstrakurikuler sekolah. Pasti bisa, cuman di beberapa sekolah seperti Wonoharjo, Padaherang dan Mangunjaya yang kulturnya Jawa itu pasti sulit," ucap Darso kepada detikJabar, Rabu (8/1/2025).




(mso/mso)


Hide Ads