Pelajar SMAN 1 Ciamis melaksanakan gelar karya P5 dalam aplikasi kurikulum merdeka. Uniknya, dalam pameran gelar karya tersebut, para siswa menampilkan miniatur kebudayaan Ciamis dari setiap kecamatan. Pameran kearifan lokal tersebut berlangsung selama dua hari.
Pantauan detikJabar, Senin (11/11/2024), sebanyak 12 stan dari 12 kelas X, masing-masing memamerkan potensi kecamatan yang menjadi pilihannya. Seperti, siswa memilih Kecamatan Sukamantri menampilkan potensi yang ada di wilayah tersebut. Seperti adanya kesenian Bebegig Sukamantri, potensi wisata Cibeureum atau lainnya.
Kemudian kelas yang memilih Kecamatan Sukadana juga menyediakan kopi godog yang merupakan khas dari Sukadana. Kopi tersebut kerap disajikan dalam kegiatan tradisi tertentu. Ada juga Kecamatan Rajadesa yang dikenal sebagai penghasil perkakas dari bambu seperti boboko dan dudukuy, serta kecamatan lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelum memamerkan miniatur kebudayaan Ciamis ini, para siswa selama 2 bulan mempelajari setiap kecamatan yang dipilihnya. Mereka belajar langsung dengan pelaku budaya dan masyarakat setempat.
![]() |
Alhasil, mereka dapat memamerkan sesuai dengan yang dipelajarinya, mulai dari budaya, seni, sejarah hingga potensi alam di kecamatan tersebut. Tentunya pameran ini menjadi edukasi bagi siswa lainnya untuk lebih mengenal Kabupaten Ciamis.
"Menampilkan miniatur Ciamis, dari P5 ini mengambil tema kearifan lokal. Jadi masing-masing kebudayaan dan potensi yang ada di setiap kecamatan di Kabupaten Ciamis. Setiap kelas mengambil tema atau kecamatan berbeda," ujar Wakasek Kesiswaan SMAN 1 Ciamis Jaen.
Tak hanya pamerannya, para siswa juga menampilkan kesenian atau pagelaran kearifan lokal selama dua hari dengan melibatkan seluruh tingkatan kelas.
Pameran kearifan lokal Ciamis ini diharapkan dapat menghidupkan Budaya Ciamis. Mengenalkan bahwa Ciamis memiliki kekayaan kebudayaan, kesenian, alam dan potensi lainnya.
"Sehingga generasi ke depan jadi generasi yang bangga dengan daerahnya dan ikut mengembangkan dan melanjutkan budaya di Ciamis," ungkapnya.
![]() |
Sementara itu, Kesya Aulia, siswa kelas X, yang mengambil tema Kecamatan Sukamantri mengaku senang dapat mempelajari potensi yang ada di Kecamatan Sukamantri.
"Awalnya yang saya tahu di Sukamantri itu hanya kesenian helaran Bebegig. Tapi setelah datang langsung ke sana jadi tahu banyak potensinya. Seperti Desa Wisata Cibeureum yang merupakan wisata premium. Jadi kita dapat mengenalkannya di sini," pungkasnya.
(dir/dir)