Hari kedua gelaran Gaia Music Festival (GMF): Jazz in The Valley 2024 telah berlangsung, Minggu (4/8/2024) malam. Sejak sore, hawa dingin tengah menyelimuti Kota Bandung. Alunan jazz dari Bandung Jazz Orchestra menjadi pembuka acara di area Main Stage.
Sekitar pukul 18.30 WIB, Aditya Ong Trio tampil menghangatkan malam yang semakin dingin di Amphitheatre Gaia Hotel Bandung. Dari rangkaian beberapa lagu instrumen yang ia bawakan, Aditya Ong cs menutup penampilan dengan lagu daerah Gundul-gundul Pacul dengan lantunan jazz.
Keseruan tak hanya sampai di situ, lanjut dengan penampilan Mocca yang membawa nostalgia para penontonnya. Seperti diketahui, band asal Bandung ini memang sudah memulai karir musiknya sejak tahun 1997.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski sudah berkiprah lebih dari dua dekade, semangat Mocca dan caranya menghibur penonton masih sama. Sang vokalis dan flute, Arina Ephipania, selalu berinteraksi dengan hangat pada para penontonnya.
Lagu pertama yang dipilih Riko Prayitno cs ialah Friend, lagu dari album Friends yang rilis pada tahun 2004. Pada songlist keempat, Arina sedikit menceritakan masa awal mula terbentuknya band yang mayoritas lagunya menggunakan bahasa Inggris ini.
"Senang sekali bisa manggung di kota asal kami. Mocca ini terbentuk karena kita sama-sama satu jurusan kuliah di Bandung," ucap Arina yang kemudian dilanjut dengan melodi intro lagu 'Bandung' yang liriknya menggunakan bahasa Inggris.
Welcome to Flower City
My lovely city
Roses blooming pretty
People say that home is where the heart is
It's a place with so much history
Friendly Bandung City
Holds the past of ancient glories
And a thrilling future mystery
Pada lagu kelima merupakan salah sau lagu yang punya cerita unik atau fun fact di baliknya. Ialah lagu My Only One, yang kata Arina tercipta dari kisah cinta salah satu personelnya.
"Nah lagu yang satu ini mungkin jebakan umur ya. Lagu ini menceritakan kisah salah satu personel Mocca yang hubungannya tidak direstui orang tua. Tapi anaknya sekarang udah tiga loh! Ini dia lagu My Only One," ucap Arina.
No one's gonna take him away from me
Everyday and every night
I just wanna hold him tight
And make sure that everything stays right
And everyday and every night
To dream of him is my delight and know that
He'll stay with me all the way
Sekitar pukul 20.40 WIB, giliran sang maestro gitar Dewa Budjana tampil ke atas panggung. Dengan penampilannya yang nyantai dan tak banyak omong, jari-jarinya langsung memainkan gitar Kiesel andalannya.
Instrumen Jayaprana yang rilis pada tahun 2014 menjadi pembuka, dilanjut Mahandini yang direkam pada tahun 2018. Hal yang spesial dalam pertunjukkan hari ini ialah ia menggandeng penyanyi asal Bandung, Agiskania untuk mempercantik harmoni yang ia bawakan.
"Hari ini saya membawakan lagu solo instrumental semua. Tapi biar nggak bosen karena instrumental terus, ada beberapa lagu yang dinyanyikan. Di Gaia ini, saya mencoba menampilkan penyanyi karena dari album intrumental saya satu dari tujuh lagu ada yang vokal. Saya ketemu di Instagram, namanya Agiskania," kata Budjana, sambil mempersilahkan penyanyi asal Bandung itu masuk ke panggung.
"Senang sekali saya bisa tampil bersama living legend, Dewa Budjana spesial di Gaia," sahut Agiskania. Ia berkesempatan untuk membawakan lagu As You Leave My Nest yang Budjana ciptakan untuk sang istri tercinta.
Budjana pun bercerita bahwa lagu tersebut ia coba kirimkan ke salah satu penyanyi dari grup The Manhattan Transfer, Janis Siegel. Rupanya, Janis tertarik untuk menuliskan lirik dalam lagu tersebut yang kemudian ia juga nyanyikan.
Hari kedua helatan acara ini, semakin meriah dengan hadirnya grup vokal yang bisa dibilang belum tertandingi dari masa ke masa, Elfa's Singers. Ada Agus Wisman, Yana Julio, Ucie Nurul, dan Lita Zen yang masih tetap energik meskipun tak muda lagi.
Sekedar informasi, Elfa's Singers adalah grup vokal Indonesia yang dibentuk pada 1978 oleh komposer Elfa Secioria. Beragam penghargaan telah diraih para penyanyi kawakan yang selalu jadi top of mind grup vokal sejak tahun 80-an ini.
Mereka mengajak para penonton bernostalgia dengan tembang pertama dan kedua yakni Kau Kasihku dan How High. Penonton semakin bersorak pada lagu ketiga yakni Route 66, salah satu lagu legend era 1940-an yang dipopulerkan Nat King Cole.
Lagu yang dibawakan selanjutnya tak kalah legend, ialah Juwita Malam karangan Ismail Marzuki. Para maestro itu pun sempat unjuk kebolehannya acapella lagu Panah Asmara yang rilis pada tahun 1994.
Kejutan tak sampai di situ, mereka juga mengajak para penonton berdansa dan bernyanyi bersama, pada lagu andalan mereka yakni Prahara Cinta. Dilanjut dengan keempatnya turut membawakan lagu-lagu medley milik Earth Wind and Fire, lalu ditutup dengan lagu Pesta.
Inikah oh namanya
Insan sedang jatuh cinta
Mengapa, semua begitu indah dilihat
Begitu sedap dipandang
Seolah, kuingin selalu tersenyum
Tapi ah aku malu
Padamu (Padamu)
Bandung Jadi Tempat Berkesan Buat Manggung Para Musisi Legendaris
Samar-samar harmonisasi suara yang cantik antara Agus Wisman, Yana Julio, Ucie Nurul, dan Lita Zen terdengar tengah berlatih lagu Panah Asmara di ruangannya. Mereka rencananya menyanyikan lagu ini dengan acapella atau tanpa iringan musik.
Ditemui detikJabar sebelum manggung, Agus Wisman dengan semangat menceritakan pagi ini ia mencicipi sarapan di Kupat Tahu Gempol. Kuliner lainnya, seperti hidangan Ronde, Swikee, dan Bacang di Cibadak pun jadi list makanan wajib untuk dikunjungi mereka.
Memang mereka berempat tak pernah absen kulineran setiap manggung di Bandung. Hal itu jadi salah satu alasan malam ini, Lita Zein dan Ucie Nurul bersemangat buat tampil all out.
"Yang pasti kalau nyanyi di Bandung itu seperti nyanyi di rumah sendiri, excited. Saya dan Mas Agus kan asli dari Bandung. Ya hari ini kita mempersiapkan penampilan kita, ada kolaborasi dengan adik-adik yang jauh generasinya dengan kita. Rasanya tampil sejam aja kurang," kata Lita sambil tertawa.
Ditanya soal kesibukan, saat ini keempatnya mengaku tengah sibuk-sibuknya mempersiapkan banyak festival yang menanti. Nyatanya, Elfa's Singers meski sudah lama berkiprah di dunia musik masih laris manis di era kekinian.
"Sekarang kita masih sibuk banget ngamen sana-sini, latihan untuk ngisi festival gitu, karena ada banyak banget agenda off air mendatang. Capek sih, tapi karena udah cinta jadi seneng," kata Yana Julio yang diiyakan juga oleh Lita Zein.
Sementara gitaris kawakan, Dewa Budjana mengaku tak punya banyak waktu buat kulineran bahkan bermalam di Bandung. Meski merasa sedih, ia juga senang bisa manggung di kota para musisi lahir, katanya.
"Kalau dulu Bandung itu jadi kota musik. Sekarang hampir seluruh kota di Indonesia sudah jadi kota musik. Yang pasti seneng karena Bandung punya cuaca yang enak, dingin. Lokasinya juga mendukung dengan amphitheatre yang keren," kata Budjana.
"Saya kebetulan nggak sempat kulineran bahkan bermalam di sini, padahal saya pengen banget ya kalau ke Bandung itu pasti incer kulinernya. Tapi ya semua sudah terbayar dengan makanan di sini," lanjutnya.
Budjana pun membocorkan rencana persiapan konser 30 tahun Gigi yang akan dilaksanakan akhir bulan nanti. Katanya, memang Armand Maulana cs tengah berlatih buat ulang tahun emas band mereka.
"Karena ulang tahun ke-30, kita nggak lepas dari angka 3. Banyak unsur 3 baik dari unsur panggungnya, 3 jam bermain lagu, dengan 30 musisi di panggung. Pertama kalinya buat Gigi libatkan bintang tamu di konser kita. Ada Afgan, Mahalini, Kris Dayanti, dan masih banyak lagi," ucap Budjana membocorkan.
(aau/tey)