Tersibak Tabir Misteri China Kuno Berkat Patung Tentara Terakota

Kabar Internasional

Tersibak Tabir Misteri China Kuno Berkat Patung Tentara Terakota

Fino Yurio Kristo - detikJabar
Minggu, 07 Apr 2024 23:00 WIB
Patung pasukan Terakota merupakan penemuan arkeologi paling fenomenal bagi sejarah China. Ribuan patung Terakota tersebut dibuat sekitar 2.200 tahun lalu.
Patung Tentara Terakota (Foto: CFOTO/Getty Images).
Jakarta -

Kumpulan patung Tentara Terakota atau Teeracota Army menggambarkan tentara Qin Shin Huang, atau kaisar pertama China. Patung dari tanah liat itu ada temuan penting yang menyibak misteri sejarah di masa lampau.

Melansir detikInet, patung itu adalah bentuk seni penguburan bersama kaisar tahun 210-209 SM, bertujuan untuk melindunginya di akhirat. Patung tentara Terakota berasal dari sekitar akhir tahun 200-an SM dan ditemukan di 1974 oleh petani di Kabupaten Lintong, Shaanxi, China. Tinggi badannya bervariasi menurut pangkat, yang tertinggi adalah para jenderal.

Tak hanya prajurit, ada kereta, dan kuda. Perkiraan di tahun 2007 adalah 3 lubang menampung lebih dari 8.000 tentara, 130 kereta dengan 520 kuda, dan 150 kuda kavaleri. Figur terakota non militer ditemukan di lubang lain, termasuk pejabat, pemain akrobat, orang kuat, dan musisi.

Dikutip detikINET dari BBC, Kamis (4/4/2024) pemeriksaan detail patung itu mengungkap seperti apa kehidupan saat Dinasti Qin berkuasa, dari pakaian yang dikenakan sampai asal tempat tinggal prajurit. Dalam riset terbaru, sepatu yang dikenakan prajurit mungkin memainkan peran penting sehingga mereka sering menang perang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dua peneliti di China yang menggelar riset, menganalisis sepatu seorang pemanah yang berlutut, satu-satunya jenis prajurit terakota yang memperlihatkan sol sepatunya. Mereka membuat salinannya dengan teknik dan bahan pembuatan yang diketahui digunakan orang Qin ketika prajurit tersebut dibuat.

Studi tersebut membandingkan sepatu yang direproduksi dengan dua pasang sepatu modern dan menemukan replika itu sangat fleksibel dan memberikan pengalaman berjalan lebih nyaman, stabil, dan efisien. Solnya juga menunjukkan ketahanan slip yang baik dalam kondisi basah.

ADVERTISEMENT

"Proses produksi unik dan keterampilan artistik yang luar biasa dari sepatu ini sungguh menakjubkan," kata Cha Na, salah satu penulis makalah dan mahasiswa pascasarjana di Fakultas Sains dan Teknik Biomassa di Universitas Sichuan.

Artikel ini sudah tayang di detikInet, baca selengkapnya di sini.

(mso/mso)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads