Belajar bahasa Arab bagi umat Muslim menjadi satu hal yang penting. Sebab, teks-teks keagamaan Islam banyak yang ditulis dalam bahasa Arab. Kitab suci Al-Quran juga menggunakan bahasa Arab yang nilai sastranya sangat tinggi.
Mengenal bahkan menguasai bahasa Arab akan mengurangi distorsi dalam pemaknaan-pemaknaan teks yang berbahasa Arab untuk orang-orang bukan penutur Arab. Lebih jauhnya, dengan mengerti, penghayatan keagamaan akan lebih baik.
Pelajaran pertama untuk para pengkaji bahasa Arab adalah hal-hal sederhana, di antaranya pengenalan kepada isim dhomir atau kata ganti. "Isim" sendiri berarti kata benda secara umum, sementara "dhomir" adalah pengganti (pronoun).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mengenal isim dhomir di permulaan, akan sangat berpengaruh untuk pembahasan-pembahasan lebih jauh hingga ke struktur sebuah kalimat di dalam bahasa Arab.
Instrumen bahasa Arab memang sangat banyak, pembahasan dhomir sendiri merupakan bagian dari Ilmu Sharaf atau ilmu seluk-beluk kata (morfologi). Ilmu Sharaf sendiri karena berbentuk rumus-rumus perubahan kata, maka menuntut pengkaji untuk menghafalnya.
Kitab-kitab yang memuat contoh perubahan kata seperti Kitab Al-Amsilat, menjadi pegangan wajib pelajar bahasa Arab.
Isim Dhomir
Dalam bahasa Indonesia dikenal kata ganti aku, kamu, dia, mereka, mereka sekalian, dan sebagainya. Di dalam bahasa Arab juga demikian.
Bedanya, di dalam bahasa Arab ada gender. Yaitu, kata yang menunjukkan kepada laki-laki (muzakkar) dan kata yang menunjukkan kepada perempuan (muannats).
Di dalam Isim Dhomir, aturan gender itu berlaku. Misalnya, kata "dia" untuk laki-laki adalah "هو" (huwa), sementara kata "dia" yang menunjukkan kepada perempuan adalah "هي" (hiya).
Jika kita berbicara kepada laki-laki, maka "kamu" yang kita maksud adalah "انت" (anta), sebaliknya, jika lawan bicara adalah perempuan, maka "kamu" yang kita ucapkan adalah "انت" (anti).
Kita membicarakan sekelompok orang dengan kata "mereka". Jika mereka laki-laki, maka kita ucapkan "هم" (hum), sebaliknya jika yang dibicarakan dengan kata "mereka" adalah perempuan, dhomirnya adalah "هن" (hunna).
Kata "انتم" (antum), sejatinya merujuk kepada kaum laki-laki yang sedang diajak bicara. Antum berarti "kamu sekalian". Namun, kata "antum" sering dipakai pula sebagai bahasa halus jika yamg diajak bicara hanya seorang laki-laki.
Ini seperti rasa berbahasa dari kata "kamu" kepada kata "anda". Anta menjadi antum.
Jenis-jenis Dhomir
Bahasa Arab termasuk bahasa yang tegas. Agak sulit menemukan makna yang ambigu pada sebuah kata berbahasa Arab. Seperti dicontohkan di atas, kata "dia" begitu jelas siapa yang dituju, perempuan atau laki-lakinya.
Pada struktur kalimat, Isim Dhomir yang berposisi sebagai subjek kalimat, akan menentukan perubahan pada kata kerjanya. Misalnya, kata kerja akan netral jika subjeknya laki-laki (muzakkar) dan akan perlu perubahan seperti ditambah huruf "T" pada akhir kata kerja jika subjeknya perempuan (muannats).
Coba bandingkan:
قام هو (Qooma Huwa) artinya, dia laki-laki berdiri.
قامت هي (Qoomat Hiya) artinya, dia perempuan berdiri.
Pada kalimat yang subjeknya perempuan, ada tambahan huruf "T" pada akhir kata kerjanya. Dengan ini, maka pengenalan dhomir menjadi gerbang untuk memasuki pelajaran bahasa Arab lebih lanjut.
Dikutip dari berbagai sumber, Isim Dhomir terbagi kepada tiga bagian. Pertama, Dhomir Ghaib (kata ganti orang yang dibicarakan, seperti dia dan mereka); Kedua, Dhomir Mukhatab (kata ganti orang yang diajak bicara seperti kamu, kamu sekalian); Ketiga, Dhomir Mutakallim (kata ganti orang yang berbicara seperti saya dan kami).
Dhomir Dalam Bahasa Arab
هو (Huwa, dia seorang laki-laki)
هما (Humaa, dia dua orang laki)
هم (Hum, mereka sekalian laki-laki)
هي (Hiya, dia seorang perempuan)
هما (Humaa, dia dua orang perempuan)
هن (Hunna, mereka sekalian perempuan)
انت (Anta, kamu seorang laki-laki)
انتما (Antumaa, kamu dua orang laki-laki)
انتم (Antum, kamu sekalian laki-laki)
انت (Anti, kamu seorang perempuan)
انتما (Antumaa, kamu dua orang perempuan)
انتن (Antunna, kamu sekalian perempuan)
انا (Anaa, saya, berlaku untuk laki-laki dan perempuan)
نحن (Nahnu, kami, berlaku untuk laki-laki dan perempuan).