15 Tahun Berkiprah, Majelis Sastra Bandung Tetap Eksis

15 Tahun Berkiprah, Majelis Sastra Bandung Tetap Eksis

Wisma Putra - detikJabar
Jumat, 19 Jan 2024 20:28 WIB
Perayaan 15 tahun Majelis Sastra Bandung.
Perayaan 15 tahun Majelis Sastra Bandung. Foto: Wisma Putra/detikJabar
Bandung -

15 tahun sudah, Majelis Sastra Bandung (MSB) berkiprah. Sempat vakum selama tiga tahun di musim pandemi COVID-19, komunitas sastra yang didirikan Kyai Matdon kini eksis kembali dengan beragam kegiatannya.

Kyai Matdon yang merupakan rais MSB mengatakan, perjalanan sastra di Bandung sudah dikenal sejak puluhan tahun lalu.

"Alhamdullilah, sastra di Bandung terus eksis. Sejak tahun 1960 juga sangat bergairah. Sebelum MSB lahir ada Forum Sastra Bandung, ketika vakum maka muncul MSB," kata Matdon dalam syukuran 15 tahun MSB di Gedung YPKP, Jalan Naripan, Kota Bandung, Jumat (19/1/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Apalagi menurut Matdon, eksistensi MSB didukung mahasiwswa yang ada di perguruan tinggi di Kota Bandung. Tak hanya itu, eksistensi sastra di Bandung juga muncul di berbagai kalangan.

"Alhamdullilah ketika berdiri didukung komunitas kampus di Bandung, kemudian gairah menulis puisi dari buruh, guru hingga pelajar dan mahasiswa pada berdatangan, kita punya acara rutin namanya kajian sastra tentang sastra, baik itu film, musik, cerpen dan posisi. Ada yang khusus yaitu tadarus puisi yang membahas tentang puisi," ungkapnya.

ADVERTISEMENT

Di era teknologi informasi yang semakin canggih, para penyir Bandung juga bermunculan di berbagai platform media sosial (medsos). "Kekinian, apalagi di era generasi Gen Z, itu nampak kelihatan di website, di platform digital banyak sekali diskusi puisi secara online, menulis puisi di medsos dan sebagiaanya sangat bergairah sekali," tuturnya.

Matdon menyebut, kegiatan yang dilakukan MSB cukup simpel, di mana kegitan diskusi yang menjadi kegiatan rutin komunitas ini. Selain itu, MSB memiliki tagline, 'Majelis Sastra Bandung, ruang sastra sebenarnya.'

"Dari situ kemudian muncul penyair baru, penyair anyar lahir dari Komunitas MSB, misal mulai menulis, menulis buku, bahkan dalam tadarus puisi setiap tahunnya melahirkan buku tadarus puisi, namun terhenti karena Pandemi COVID-19," jelasnya.

Matdon mengatakan, MSB tidak memiliki anggota tetap, namun jika dihitung dalam rentang 15 tahun, lebih dari 7 ribu orang dari berbagai generasi mengikuti diskusi bersama MAB. Kehadiran MSB selama ini diharapkan Matdon dapat meramaikan kesusastraan Bandung.

"Harapannya ruang diskusi ini tetap ada, kemudian gairah anak kuda menulis sastra itu semakin banyak. Ya banyak penyair baru, saya bangga, banyak mendapatkan penghargaan tingkat nasional," pungkasnya.

(wip/sud)


Hide Ads