Libur Nataru Lebih Seru di Gua Landak Pangandaran

Libur Nataru Lebih Seru di Gua Landak Pangandaran

Aldi Nur Fadillah - detikJabar
Selasa, 19 Des 2023 14:00 WIB
Gua Landak Pangandaran
Gua Landak Pangandaran. Foto: Aldi Nur Fadilah/detikJabar
Pangandaran - Pengin merasakan tantangan saat libur Natal dan Tahun Baru 2024, cobain menjelajahi Gua Landak di Pangandaran. Gua Landak berlokasi di Batu Lumpang, Desa Parakanmamggu, Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran.

Rute menuju Gua Landak ini bisa melintasi Jalan Raya Cijulang Pangandaran sampai ke Lampu Merah Perempatan. Dari situ belok kanan menuju Jalan Parakan Manggu ke arah Cigugur.

Sesampainya di pertigaan Parakanmaggu, Anda harus belok kiri menuju Batu Lumpang kurang lebih berjarak 2 kilometer. Nantinya setelah melewati Sasak Ciwayang kemudian belok kiri sampai ke parkiran utama Batu Lumpang.

Dari Bunderan Marlin berjarak 21,4 kilometer atau 44 menit perjalanan, disarankan menggunakan kendaran pribadi

Tour guide warga Setempat, Yadi mengatakan Gua Landak ditemukan 4 tahun yang lalu oleh para pemburu landak di Pangandaran. "Maka namanya disebutnya gua Landak. Memang Baru-baru ini ditemukannya," kata Yadi kepada detikJabar, Senin (18/12/2023).

Menurutnya, Gua Landak masih satu kawasan dengan Batu Lumpang jaraknya 300 meter dengan berjalan kaki. "Biasanya jelajah Gua Landak menjadi opsi terakhir setelah melakukan aktivitas air, adapun yang sengaja langsung jelajah gua," ucapnya.

Kata dia, batuan di area Batu Lumpang memang disebut batuan-batuan Purba. Maka, menurut Yadi, di Gua Landak dapat melihat batuan stalaktit atau stalagmit yang mengeluarkan tetesan air, jejak-jejak kaki landak dan sarang landak. detikJabar mencoba menjelajahi Gua Landak pada Senin (18/12) siang bersama seorang pemandu lokal Yadi. Di sana Yadi mengajak menyusuri gua sedalam 300 meter.

Ada beberapa batuan yang terdapat dalam gua tersebut diantaranya batuan stalaktit atau stalagmit yang aktif dan tidak aktif. "Kalau yang aktif itu yang masih mengeluarkan tetesan air, kalau tidak aktif sudah tidak mengeluarkan air," kata dia.

Gua Landak PangandaranGua Landak Pangandaran. Foto: Aldi Nur Fadilah/detikJabar

Dilihat detikJabar, dalam gua tersebut apabila terpancar sinar cahaya, terlihat batuan berkilau seperti berlian. Bahkan, batuan apabila disorot berkedip layaknya berlian putih.

"Batuan itu tidak boleh dipegang apalagi sengaja supaya airnya keluar, karena keluar airnya terjadi secara alami," ucapnya.

Ia mengatakan pertumbuhan batuan stalagmit itu lambat seperti kerang dalam kurun waktu satu tahun hanya beberapa sentimeter saja. "Pertumbuhannya 0,1 cm per tahun, hampir sama pertumbuhannya dengan kerang laut," kata Yadi.

"Tapi bisa hidup kembali seumpama pepohonan mengandung air di atas gua tumbuh lebat dan tidak banyak ditebang," katanya.

Sementara itu, kata Yadi, Gua Landak memiliki lebar 5 meter dan panjang 300 meter, bahkan hampir menembus bukit.

"Ada yang sempat sampai ujung terdengar suara aktivitas lalu lalang sepeda motor, mobil, mesin, yang berada di bawah bukit," ucapnya.

Dia mengatakan banyak wisatawan yang masuk sejak dibuka tahun 2016 yang lalu. "Kalau warlok (warga lokal) justru sekarang jarang," katanya.

Ia mengatakan untuk perawatannya cukup dijaga dengan baik, tidak diperkenankan untuk aktivitas diluar kunjungan swafoto dan jelajah gua. Lokasi di atap gua harus dijaga tumbuhannya.

"Kalau tiket masuknya disamakan dengan Batu Lumpang, kalau langsung ke Gua Landak disamakan dengan tiket body rafting Rp 125 ribu per orang dengan minimal rombongan 5 orang," ucapnya. (sud/sud)



Hide Ads