Peninggalan suku Maya menghadirkan kekaguman banyak orang. Salah satunya adalah awetnya kuil dan patung peninggalan mereka.
Contohnya di Honduras, tepatnya di Copan, ada sisa peninggalan dari suku Maya. Di sini ada patung dan kuil kapur yang utuh.
Tentu bukan utuhnya saja yang menyita perhatian. Sebab patung dan kuil ini diperkirakan sudah berusia lebih dari 1.000 tahun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikutip detikProperti dari The Times of Israel belum lama ini, menurut sebuah penelitian yang diterbitkan awal tahun ini, rahasia keawetan bangunan tersebut kemungkinan terletak pada pepohonan yang tumbuh di antara bangunan tersebut.
Penelitian telah mencari tahu bahwa semua jenis bahan alami yang tercampur ke dalam struktur sejak dahulu kala adalah bahan-bahan organik seperti ekstrak buah, susu, dadih keju, bir, bahkan kotoran dan urin. Seperti misalnya campuran yang menyatukan beberapa bangunan paling terkenal di Tiongkok termasuk Tembok Besar dan Kota Terlarang, bangunannya mengandung sisa-sisa pati dari ketan.
Seorang ahli warisan budaya dan peneliti di Universitas Granada Spanyol, Carlos Rodriguez-Navarro menyatakan bahwa para ilmuwan di sini banyak yang mencari tahu dan menginvestigasi langsung untuk bertemu dengan tukang batu lokal di Honduras yang menelusuri garis keturunan mereka sampai ke pembangun suku Maya.
Tukang batu lokal ini mengatakan bahwa dibalik kekokohan peninggalan-peninggalan ini terdapat pada resep rahasia campuran dari tukang batu untuk menggunakan ekstrak dari pohon jenis chukum dan jiote lokal ke dalam campuran jeruk nipis.
Para ilmuwan kemudian menguji resep ini dan mengumpulkan kulit kayu dari pohon tersebut, kemudian memasukkan potongannya ke dalam air dan menambahkan "jus" pohon ke dalam bahan beton kuno tersebut. Hasil yang diperoleh dari bahan tersebut ternyata berlangsung sangat tahan lama terhadap kerusakan fisik dan kimia.
Para ilmuwan ini mencoba melihat dari mikroskopik dan memperbesarnya, lalu dari bahan tersebut dapat dilihat bahwa potongan bahan organik dari sari pohon ini dimasukkan ke dalam struktur molekul plester.
Rodriguez- Navaro menyatakan bahwa jika struktur menggunakan cara ini, plester yang digunakan suku Maya mampu meniru struktur alami yang kokoh layaknya seperti cangkang laut atau duri bulu babi dengan meniru kekerasannya.
Artikel ini telah tayang di detikProperti dengan judul Kenapa Patung dan Kuil Ribuan Tahun Suku Maya Masih Awet Hingga Kini? Ternyata Ini Jawabannya
(orb/orb)