Ambiguos Journey: Poetic Limbo yang Memukau di Lawangwangi

Ambiguos Journey: Poetic Limbo yang Memukau di Lawangwangi

Dini Putri - detikJabar
Sabtu, 30 Sep 2023 22:30 WIB
Lawangwang Creative Space
(Lawangwang Creative SpaceNesar eesar (kanan) sedang menjelaskan karyanya kepada pengunjung pameran di Lawangwangi Art Space, Dago Atas, Bandung (29/9/2023). Pamerannya bertajut Pameran "AMBIGUOUS JOURNEY: POETIC LIMBO".) (Foto Dini Putri)
Bandung -

Lawangwangi Creative Space, Bandung, membuka pameran tunggal ketiga dari perupa Afganistan, Nesar Eesar, yang juga merupakan lulusan ISI Yogyakarta dan seni rupa ITB.

Pameran ini berjudul "AMBIGUOUS JOURNEY: POETIC LIMBO" dan berlangsung mulai tanggal 29 September hingga 29 Oktober 2023, dengan kurator pameran Asmudjo J. Irianto.

Nesar Eesar, seniman yang telah menghabiskan tujuh bulan dalam proses menciptakan karya-karya seni ini, menghadirkan lukisan dan karya seni grafis yang penuh dengan simbol dalam estetika post-tradition yang dapat dikaji melalui ikonografi, etnografi, dan antropologi. Pameran ini menjadi perwakilan visual dari interaksi budaya Nusantara dengan dirinya, yang terasa dalam setiap goresan kuas di studionya di kota Bandung bagian timur.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebanyak 33 karya seni, termasuk lukisan cat minyak, etsa, screen print, dan drawing, telah berhasil diciptakan oleh Nesar Eesar dengan gaya visual yang unik. Terdapat dua puluh dua lukisan, lima karya grafis, dan enam drawing yang mengisi galeri Lawangwangi Creative Space.

"Karya-karya dalam pameran ini menyajikan persoalan ambiguitas kehidupan manusia dan pengungsi dengan gaya miniature painting yang berkembang pada abad ke-16. Karya yang dipamerkan di galeri Lawangwangi Creative Space merupakan irisan estetik antara tradisi seni lukis Afganistan dan seni rupa barat, dan diolah sedemikian rupa dengan lukisan saya." Terang Nesar Eesar dalam pembukaan pameran.

ADVERTISEMENT

Nesar mengaku jika inspirasi untuk menghasilkan karya-karyanya tersebut berasal dari pengalaman pribadi dan juga sebagai seseorang yang lahir di Afganistan dan melakukan perjalanan panjang untuk berkarya hingga menempuh pendidikan dan memutuskan untuk menetap di Indonesia.

"Saya mengalami di sana itu, jadi perlu saya angkat karena lahir di sana dan pengalaman-pengalaman yang saya lebih tahu dan rasakan, itu yang dipindahkan ke karya. Di sini kan karya-karya (saya) berbicara mengenai kehidupan manusia yang meninggalkan negaranya dan menemukan ambiguitas dalam perjalanannya, itu yang menjadi concern saya," kata Nesar kepada detikJabar.

Lawangwang Creative SpaceLawangwang Creative Space Foto: Dini Putri Rahmayanti

Asmudji J. Irianto selaku kurator pameran menjelaskan bahwa karya-karya Nesar Eesar mencerminkan persoalan yang terjadi di Afganistan. Ia menyebut karya-karya ini sebagai lukisan post-tradisional yang menggabungkan tradisi dengan konteks modernitas. Selain itu, Asmudji juga mengungkapkan bahwa persoalan Afganistan direpresentasikan dalam konteks budaya yang juga bersinggungan dengan budaya Indonesia, yang menjadi modal kekayaan artistiknya.

"Persoalan Afganistan direpresentasikan dalam konteks budaya yang juga beririsan dengan budaya Indonesia sebagai modal kekayaan artistiknya. Miniature Painting sebagai gaya lukisan Nesar. Limbo adalah kondisi yang tidak pasti seperti halnya seni rupa kontempore kita," Kata Asmudji

ArtSociates, organisasi manajemen seniman, mengalami proses yang cukup panjang untuk memilih dan mengkurasi karya-karya Nesar Eesar. Namun, kedisiplinan dan kualitas karya yang ditawarkan oleh Nesar telah membuktikan kekhasan yang menarik bagi pasar seni dalam jaringan ArtSociates.

"Nesar Eesar pernah ikut kompetisi BaCAA dan dua juror membela kekhasan lukisan Nesar. ArtSociates tertantang untuk memanage karya-karya Nesar Eesar. Saya pikir karya Nesar Eesar bila dipamerkan di Art Dubai akan menjadi perhatian menarik banyak kolektor. Nesar adalah seniman yang sangat displin dan cukup produktif." Kata Andonowati, Direktur ArtSociates.

Lawangwang Creative SpaceLawangwang Creative Space Foto: Dini Putri Rahmayanti

Pameran "AMBIGUOUS JOURNEY: POETIC LIMBO" Nesar Eesar di Lawangwangi Creative Space adalah sebuah peristiwa seni yang menunjukkan bagaimana seni dapat menjadi medium untuk menggali ambiguitas kehidupan manusia dan memberikan perspektif yang berharga pada isu-isu budaya dan sosial kontemporer.

Nampak seorang pengunjung pria yang berpakaian serba berwarna emas terlihat nyentrik nan unik hingga pengunjung lain pun menaruh perhatian padanya. Yandi atau kerap pula disebut Yandi Manusia Emas, ia merupakan penggiat seni. Menurutnya, karya Nesar sangat menarik karena memiliki ciri khas yang kuat dan bisa membuat orang yang melihat dapat langsung mengenali siapa pembuatnya.

"Dia punya ciri khas dan berkarakter, dalam karyanya (Nesar Eesar) ia banyak menampilkan orang berjanggut, uniknya mata tidak terlihat ya dengan warna-warna yang dia sukai. Saya suka karyanya karena memiliki ciri khas, identitas, dan karakter." Kata Yandi.

Nesar Eesar sendiri merasa bahwa karya-karya yang dipresentasikan di Lawangwangi Creative Space kali ini sangat berbeda dengan karya-karya sebelumnya. Selain perbedaan dalam teknik dan material, unsur konten yang lebih kompleks, terutama terkait dengan aspek budaya, hadir dalam lukisannya. Pameran ini merupakan perjalanan seni yang menggambarkan ambiguitas dalam kehidupan manusia dan perjalanan para pengungsi dengan cara yang mendalam dan menginspirasi.

(yum/yum)


Hide Ads