Mengenal Tradisi Siraman Panjang Keraton Kasepuhan Cirebon

Mengenal Tradisi Siraman Panjang Keraton Kasepuhan Cirebon

Ony Syahroni - detikJabar
Sabtu, 23 Sep 2023 08:00 WIB
Tradisi Siraman Panjang di Keraton Kasepuhan Cirebon
Tradisi Siraman Panjang di Keraton Kasepuhan Cirebon (Foto: Ony Syahroni/detikJabar).
Cirebon -

Keraton Kasepuhan Cirebon punya tradisi yang rutin diselenggarakan setiap tahun, tepatnya saat memasuki bulan Mulud. Tradisi tersebut dikenal dengan nama Siraman Panjang.

Dalam tradisi ini, berbagai macam keramik peninggalan dari Syekh Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati dikeluarkan untuk dibersihkan dengan cara dicuci.

Patih Sepuh Keraton Kasepuhan, Pangeran Raja Gumelar Suryaningrat mengatakan, Siraman Panjang sendiri adalah salah satu rangkaian tradisi dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Hari ini kita melaksanakan tradisi Siraman Panjang, yaitu rangkaian untuk memperingati Maulid Nabi. Dan yang tadi dicuci atau disiram itu adalah peninggalan dari Gusti Sinuhun (Sunan Gunung Jati) yang usianya hampir 6 Abad," kata Gumelar.

Menurut Gumelar beberapa keramik yang dicuci dalam tradisi Siraman Panjang ini antara lain terdiri dari piring besar sebanyak 7 buah, piring pengiring 38 buah, guci 2 buah dan 2 buah botol yang digunakan untuk menyimpan minyak wangi.

ADVERTISEMENT

"Sebelum melakukan tradisi Siraman Panjang ini tetap kita harus berdoa. Khususnya hadoroh kepada Kanjeng Nabi Muhammad SAW. Karena kita kan memperingati hari lahirnya Kanjeng Nabi Muhammad SAW. Jadi dengan kita berdoa dan bershalawat, mudah-mudahan kita mendapatkan berkah dan syafaat dari Nabi Muhammad SAW," kata Gumelar.

Menurut Gumelar, setelah melewati prosesi pencucian melalui tradisi Siraman Panjang, keramik-keramik yang terdiri dari piring hingga guci itu disimpan kembali dalam sebuah tempat atau ruangan bernama Gedong Jimat. Sebelum nantinya, benda-benda tersebut akan dikeluarkan lagi untuk digunakan dalam tradisi Panjang Jimat.

Gumelar menjelaskan, tradisi Panjang Jimat sendiri merupakan acara puncak dari peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang digelar di Keraton Kasepuhan Cirebon.

"Yang tadi dicuci nantinya akan diarak pada saat puncak atau pelal atau disebutnya Panjang Jimat. Panjang itu (maknanya) diperingati sepanjang masa, dan Jimat itu Siji Kang Dirumat (dirawat), yaitu dua kalimat syahadat," kata dia.

(mso/mso)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads