Masyarakat Tasikmalaya larut dalam kemeriahan Kirab Merah Putih yang digelar pada, Jumat (25/8/2023) pagi. Pawai yang diikuti oleh perwakilan masyarakat wilayah Priangan Timur itu membawa persatuan dan kesatuan bangsa.
Acara ini digawangi oleh jajaran TNI dan Polri, serta diikuti berbagai elemen masyarakat, kreasi seni serta mengarak bendera merah putih yang cukup panjang.
Masing-masing daerah mengirimkan kontingennya. Seperti kontingen Ciamis yang membawa kreasi Wayang Landung atau wayang berukuran raksasa, atau kontingen Garut yang membawa seni Dodombaan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rombongan kirab berkeliling Kota Tasikmalaya. Start dari Jalan Yudanagara dan berakhir di kompleks olahraga Dadaha.
Acara dihadiri Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Yahya, Kapolda Jawa Barat Irjen Akhmad Wiyagus serta para pejabat di wilayah Priangan Timur.
"Kewajiban kita adalah menjaga persatuan dan kesatuan Indonesia. Bagaimana kita ikut partisipasi mengisi kemerdekaan ini, membangun ekonomi pertanian sehingga memperkokoh ketahanan nasional," kata Habib Luthfi.
Kirab Merah Putih menurut dia tidak hanya sekedar kegiatan seremonial atau pawai semata.
"Tapi Kirab Merah Putih ini ada 3 hal yang mesti diketahui. Yaitu harga diri bangsa, kehormatan bangsa dan jati diri bangsa. Semua ini ada di dalam Merah Putih yang harus selalu kita ingatkan kembali," kata Habib Luthfi.
Semua pihak menurut dia harus bangga menjadi bangsa Indonesia, bangga menjadi putra-putri Indonesia dan bangga mempunyai tanah air Indonesia.
"Kita tak akan rela bila negara ini terpecah bilah. Kita orang Merah Putih, dada kita Merah Putih. Kita harus berani menunjukkan kebanggaan Merah Putih dan ini untuk membekali regenerasi yang siap membangun bangsa serta tantangannya," kata Habib Luthfi.
"Tak perlu kita berbicara perbedaan. Tak perlu lagi berbicara partainya A atau B atau C. Tapi silakan partai berbeda tapi ingat Merah Putih hanya satu, Indonesia hanya satu," tambahnya.
(dir/dir)