Mengintip Perayaan HUT ke-78 RI di Saung Angklung Udjo

Mengintip Perayaan HUT ke-78 RI di Saung Angklung Udjo

Wisma Putra - detikJabar
Kamis, 17 Agu 2023 20:26 WIB
Perayaan HUT ke-78 RI di Saung Angklung Udjo.
Perayaan HUT ke-78 RI di Saung Angklung Udjo. (Foto: Wisma Putra/detikJabar)
Bandung -

Ratusan anak-anak di Kota Bandung merayakan HUT ke-78 RI di Saung Angklung Udjo. Anak-anak yang berasal dari sanggar Angklung Udjo dan Purwacaraka Music Studio berkolaborasi dan berkesenian bersama di Hari Kemerdekaan ini, Kamis (17/8/2023).

Wayang Golek Saung Angklung Udjo membuka pertunjukan. Para penonton yang menyaksikan sesekali tertawa dan memberikan tepuk tangan saat pergantian wayang satu dengan wayang lainnya.

Usai pertunjukan wayang, rombongan anak-anak dari Saung Angklung Udjo masuk ke tempat pertunjukan. Dengan diiringi musik angklung anak-anak ini asyik menari dan berlari-lari. Disusul ada seorang pengantin sunat menaiki jempana, pertunjukan tersebut merupakan tradisi yang bisa dilakukan untuk menghibur pengantin sunat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rombongan anak-anak itu pun meninggalkan tempat pertunjukan. Di sisi kiri tempat pertunjukan tiba-tiba anak-anak dengan usia 2-4 tahun berlari ke tempat pertunjukan. Sama dengan anak-anak sebelumnya, mereka juga menunjukan bakat seninya dengan memainkan angklung mini dan bernyanyi.

Agar suasana di tempat pertunjukan tersebut terus mencair, seorang penyanyi wanita berkebaya merah masuk dan melantunkan lagu dangdut dengan judul 'Ojo Dibandingke'. Sang penyanyi mempersilakan penonton untuk bernyanyi dan ikut berjoget di tempat pertunjukan, lagu yang diviralkan Farel Prayoga itu membetot perhatian pengunjung asal mancanegara. Sejumlah warga negara asing (WNA) ikut berjoget menikmati lagu ciptaan Abah Lala itu.

ADVERTISEMENT

Setelah itu, pertunjukan kolaborasi pun tersaji. Anak-anak dari Angklung Udjo menari tarian daerah yang berasal dari sejumlah wilayah di Indonesia. Ada Tari Jaipongan dari Jabar, Tari Betawi, Tari Bali hingga tarian dari Aceh hingga Papua.

Saat anak-anak dari Saung Angklung Udjo menari, anak-anak binaan Purwacaraka Music Studio pun ikut bernyanyi, mereka berdiri disisi kiri tribun gedung pertunjukan itu. Sama seperti tarian, lagu yang mereka bawakan merupakan lagu-lagu daerah, ada 7 lagu daerah dinyanyikan dan hal tersebut membuat para penonton terpesona.

Perayaan HUT ke-78 RI di Saung Angklung Udjo.Perayaan HUT ke-78 RI di Saung Angklung Udjo. (Foto: Wisma Putra/detikJabar)

Area Manager Purwacaraka Music Studio Muhammad Hardi mengatakan, pihaknya sudah lama menjalin kolaborasi dengan Saung Angklung.

"Kita sudah lama berkerjasama dengan Saung Angklung Udjo, tujuannya agar anak-anak mencintai Indonesia lewat bakat musik yang mereka punya dari Purwacaraka Studio dan menambah jam terbang anak-anak, sekaligus melatih mental anak-anak agar berkembang lagi," kata Hardi kepada detikJabar.

Ada 50 anak yang diajak Purwacaraka Music Studio ke Saung Angklung Udjo, beserta tim pengiring musiknya. Tema pakaian dan lagu yang dibawakan berinstrumen Nusantara dan serba Indonesia.

"Intinya kita ajak mereka untuk cintai Indonesia lebih mencintai seni dan budayanya," ujar Hardi.

Direktur Utama PT Saung Angklung Udjo Taufik Hidayat Udjo menuturkan, kolaborasi yang dilakukan dengan Purwacaraka Music Studio bukanlah yang pertama kali.

"Saya sudah lama berkolaborasi, ini sesuatu yang sangat penting untuk meningkatkan kebersamaan seperti filosofi angklung. Kolaborasi dilakukan untuk menyambut 17 Agustus, Purwa Caraka ingin bagaimana seni budaya Indonesia ini muncul dan mengisi Hari Kemerdekaan dengan kegiatan yang positif," ungkapnya.

Menurutnya, baik anak-anak yang kerap berkesenian di Saung Angklung Udjo atau dari Purwacaraka Music Studio, mereka bersemangat untuk kolaborasi tersebut.

"Anak-anak sangat bersemangat, Indonesia perlu aspresiasi, perlu wadah dan tempat. Kami bisa sediakan wadah dan tempat. Mempersembahkan kepada negara, mengisi sebuah kemerdekaan dengan mempertahankan kebudayaan dan membangkitkan semangat untuk putra-putri kita," jelasnya.

Terpisah, Purwacaraka mengatakan, kemerdekaan harus dimaknai bersama, salah satunya dengan berkesenian bersama.

"Dalam konteks anak-anak, saya senang sekali kalau anak-anak bisa rayakan kemerdekaan ini dengan suka cita. Bagi anak-anak arti kemerdekaan sudah beda, jadi harus bisa memaknai kemerdekaan," ucapnya.

Purwacaraka mengaku senang setelah berkolaborasi dan berkesenian bersama peringatan Hari Kemerdekan ke-78 RI ini.

"Senang saja, dan angklung itu sendiri harus diperkenalkan kepada anak-anak sekolah terutama anak SD, cukup besar untuk berkesenian, berbaur dengan sang angklung ada nilai dan velue tersendiri," tuturnya

Dia juga ingin berkolaborasi dan menggelar konser yang lebih besar lagi. "Pokoknya kami sebagai lembaga senang sekali bekerja sama dengan semua pihak yang bisa angkat musik anak-anak, apalagi untuk meningkatkan rasa nasionalisme, untuk menumbuhkan kebangsaan, toleransi dan Indonesia maju ke depan," pungkasnya.

(wip/orb)


Hide Ads