Lais, Kesenian Ekstrem Sunda yang Pukau Ridwan Kamil

Lais, Kesenian Ekstrem Sunda yang Pukau Ridwan Kamil

Hakim Ghani - detikJabar
Minggu, 16 Jul 2023 09:40 WIB
Atraksi lais d Garut
Atraksi lais di Garut (Foto: Hakim Ghani/detikJabar)
Garut -

Ada yang tersisa, dari pergelaran Silaturahmi Asep (Silaturasep) Sajagat yang digelar di Kabupaten Garut, Sabtu (15/7/2023) kemarin. Sebuah aksi kesenian tradisional yang cukup ekstrem ditampilkan, hingga membuat para pejabat dan ribuan masyarakat yang datang terperangah saat menyaksikannya.

Kesenian itu, adalah Lais. Sebuah seni tradisional asli dari Kabupaten Garut. Kesenian ini, bukan sekadar kesenian biasa. Lebih dari itu, kesenian ini bikin 'sport jantung' dan setiap orang menyeringai karena aksinya yang berbahaya.

Seni Lais adalah atraksi seni, yang dilakukan di atas dua buah bambu berukuran belasan meter, dan tali tambang di tengahnya, yang menyatukan kedua bambu tersebut. Dalam kesenian ini, seorang lelaki memanjat bambu itu, kemudian melenggak-lenggok dengan mahir di atas tali.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Atraksi itu, diiringi musik dari gamelan, hingga seni pencak silat. Yang membuat setiap pasang mata yang melihatnya dibuat meringis, adalah aksi pemeran dalam Lais ini, sama sekali tak dilengkapi oleh secuil pengaman pun. Para pemain, hanya bertumpu pada kekuatan badannya.

Aksi kesenian Lais yang dilakukan dalam rangkaian kegiatan Silaturasep Sajagat di Garut kemarin ini, menghipnotis ribuan pasang mata yang menontonnya. Tak terkecuali para pejabat negara yang datang, salah satunya Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

ADVERTISEMENT

[Gambas:Instagram]



Pria yang akrab disapa Kang Emil itu, bahkan sampai merekam aksi pertunjukan Lais, dan mengunggahnya di akun Instagram pribadi miliknya. Dalam unggahannya itu, Kang Emil sempat berkelakar saat menyinggung tak semua orang bisa melakukan Lais.

"Budaya tradisional Sunda. Bernama Lais atau akrobat tali, adalah budaya hiburan di desa-desa di Garut. Hanya dengan modal 2 bambu lentur yang sangat tinggi dan tali tambang. Tidak untuk semua orang. Saya duga, hanya untuk mereka yang pemberani yang berat badan max 40 kg dan punya BPJS," ujar Kang Emil.

Apa yang diungkap Kang Emil, memang bukan isapan jempol belaka. Sebab, tak semua orang bisa melakukan aksi Lais, yang berbahaya ini.

Dalam sambutannya pada acara Silaturasep Sajagat, persis setelah aksi Seni Lais dipertontonkan, Bupati Garut Rudy Gunawan menyebut jika Lais merupakan simbol kesaktian orang Garut.

"Ini adalah kesenian kami yang masih lestari. Lais membuktikan bahwa orang Garut itu sakti-sakti," katanya.

Ade Dadang, pegiat kesenian Lais kepada detikJabar mengatakan, jika atraksi kesenian Lais hingga kini masih dimainkan oleh pihaknya. Meskipun kini mulai tergerus zaman, tapi Lais tak pernah sepi peminat.

"Kami sering diminta untuk hadir di acara hajatan. Dimanapun tempatnya, kami siap datang," ungkap Ade Dadang.

(yum/yum)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads