Lahan yang sempit menjadi alasan keturunan warga Kampung Balemalang, Desa Balagedog, Sindangwangi, Majalengka, memilih membangun rumah di kampung lain.
Menurut salah seorang keturunan Kampung Balemalang, Yusup Supriatna, luas lahan di kampung tersebut diperkirakan hanya sekitar 1 hektare. Oleh karena itu, minim kemungkinan untuk memperbanyak bangunan di Balemalang.
Sekedar diketahui, Kampung Balemalang hanya memiliki 7 suhunan atau atap. Di sana, terdapat 6 bangunan rumah warga dan 1 musala. Jumlah penduduk di Kampung Balemalang hanya ada 7 Kelapa Keluarga (KK).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini mah secara logika dulu ya, karena memang luas lahan di Kampung Balemalang ini segini adanya ya. Cuma kurang lebih 1 hektar juga dengan kebun, jadi tidak memungkinkan kalau lebih banyak bangunan," kata Yusup kepada detikJabar, Jumat (16/6/2023).
Baca juga: Dugaan Ajaran Menyimpang di Ponpes Al-Zaytun |
Yusup tidak mengetahui secara pasti kenapa di Kampung Balemalang hanya terdapat 7 suhunan. Akan tetapi, jika ada yang pindah dari kampung tersebut tidak lama kemudian ada lagi yang memilih tinggal di Balemalang.
Begitupun sebaliknya, jika ada yang membangun rumah di sana, beberapa waktu kemudian ada penduduk setempat yang pindah ke kampung lain. Oleh karena itu, suhunan di kampungnya ini tidak pernah bertambah maupun berkurang.
"Kalau memang terpaksa harus lebih dari tujuh, misal delapan atau sembilan bangunan, ya dengan sendirinya yang dua atau satu bangunan pindah ke tempat lain. Jadi di sini tetep tujuh bangunan," jelas dia.
"Pun sebaliknya, ada yang keluar pindah dengan sendirinya ada lagi yang ngebangun-bangunan lagi. Jadi tetep tujuh," sambungnya.
Sementara itu, Ketua RT setempat Jojon Jumhana membenarkan sejak dulu jumlah suhunan di kampung ini tidak pernah bertambah maupun berkurang. Namun ia memastikan, tidak ada pantangan atau mitos lain yang melekat pada kampungnya itu. Hanya saja secara kebetulan jumlah suhunan di kampungnya itu tidak pernah berubah.
"Enggak ada pesan seperti itu (harus tujuh rumah). Emang kenyataannya misal ada yang pindah satu, pasti datang satu," ujar Jojon.
Disampaikan Jojon, warga setempat jarang ada yang membangun rumah lagi meski sudah berumah tangga. Mayoritas warga Balemalang, hanya meneruskan rumah sepeninggal orang tuanya.
"Kalau KK bertambah. Tapi kalau bikin rumah di sini jarang ada, paling penerus-penerusnya aja. Misal ada (rumah) yang kosong pasti ada yang nungguin lagi, cucunya atau anaknya. Tapi enggak ngebangun lagi, nerusin yang ini gitu," ucap dia.
(yum/yum)