Mitos dan Larangan Warga Kedungcaung Ciamis Santap Ikan Bebeong

Unak-anik Jabar

Mitos dan Larangan Warga Kedungcaung Ciamis Santap Ikan Bebeong

Dadang Hermansyah - detikJabar
Minggu, 11 Jun 2023 18:30 WIB
Warga Dusun Kedungcaung, Desa Karangkamulyan, Kecamatan Cijeungjing, Ciamis.
Suasana di Dusun Kedungcaung, Desa Karangkamulyan, Kecamatan Cijeungjing, Ciamis (Foto: Dadang Hermansyah/detikJabar).
Ciamis -

Ikan bebeong (baung) merupakan salah satu ikan khas dari Sungai Citanduy, Ciamis. Ikan berkumis mirip lele tersebut dipercaya kaya dengan segudang khasiat. Namun tidak untuk di kampung Ciamis ini. Selamanya warga dan keturunannya tidak berani makan ikan bebeong.

Warga Dusun Kedungcaung, Desa Karangkamulyan, Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis, konon tidak ada yang berani memakan ikan khas sungai tersebut. Mereka percaya apabila memakan ikan bebeong akan terkena petaka atau musibah.

Cerita urban itu sudah dipercaya masyarakat Kampung Kedungcaung secara turun-temurun sejak dulu. Sampai saat ini warga Kedungcaung pun tidak ada yang pernah mengkonsumsi ikan bebeong.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Warga Kedungcaung yang memakan ikan bebeong konon bakal mengalami gatal-gatal mirip terkena kutu air. Bahkan sebagian percaya akan mengalami kesulitan rezeki. Percaya atau tidak, warga keturunan Kampung Kedungcaung sekalipun pindah ke daerah lain tidak mau memakan ikan sungai itu.

Kepala Desa Karangkamulyan Uus Uswandi menjelaskan, lokasi Dusun Kedungcaung berada dekat dengan Sungai Citanduy. Jaraknya hanya 100 meter dari bantaran sungai.

ADVERTISEMENT

"Ya betul warga asli Dusun Kedungcaung mau pun keturunannya sejak dulu tidak pernah mau makan ikan bebeong. Mereka takut gatal-gatal dan sulit rezekinya. Ini sudah terjadi secara turun-temurun," ujar Uus Uswandi, Rabu (7/6/2023).

Uus pun membenarkan pernah ada warga Kedungcaung yang mencoba makan ikan bebeong dan tidak percaya dengan larangan orang tua dulu. Ternyata setelah beberapa saat kemudian langsung merasa gatal-gatal di sekujur tubuhnya bahkan hingga membekas.

"Pernah ada warga yang gatal-gatal setelah makan ikan bebeong. Jadi warga Kedungcaung pun percaya dengan larangan itu, sehingga tidak ada yang berani lagi sampai sekarang," katanya.

Uus menyebut mitos itu berlaku hanya untuk ikan bebeong saja. Sedangkan untuk jenis ikan lainnya, warga Kedungcaung biasa mengkonsumsi. Seperti ikan nila, gurame dan lainnya.

"Padahal kalau mengkonsumsi ikan lain tidak terjadi apa-apa, tidak merasa gatal-gatal. Hanya tidak boleh makan ikan bebeong saja," ucapnya.

Cerita larangan makan ikan bebeong sudah mendarah daging untuk warga Kedungcaung. Bahkan banyak keturunan Kedungcaung yang merantau ke berbagai daerah dan tetap tidak ada yang berani.

"Ikan bebeong ini kan jenis ikan sungai. Penyebutannya namanya di daerah lain mungkin berbeda. Tapi masyarakat Kedungcaung ini sudah pasti akan mengenalinya, sekali pun namanya berbeda dan tidak berani memakannya," pungkasnya.

(mso/mso)


Hide Ads