Sejarah dan Asal-usul Tari Ronggeng

Alya Larasati - detikJabar
Minggu, 30 Apr 2023 19:30 WIB
Sejarah dan asal usul tari ronggeng (Foto: Istimewa)
Bandung -

Indonesia terkenal akan budaya yang beragam. Setiap daerahnya memiliki keunikan dan tarian yang berbeda-beda. Salah satu tarian yang terkenal dan banyak menarik perhatian adalah Tari Ronggeng.

Dahulunya, tarian ini dianggap sebagai suatu konotasi yang negatif karena gerakannya yang cenderung sensual dan menggoda. Tarian ini dikaitkan dengan hal-hal yang berbau mistis dan menyeramkan.

Tari Ronggeng berawal dari kisah Dewi Siti Semboja dari Keraton Galuh Pakuan Pajajaran yang sedang membalas dendam atas kematian kekasihnya yaitu Raden Anggalarang yang telah dibunuh oleh sekelompok perampok Kasalamundra dalam perjalanan menuju Pananjung, Pangandaran.

Dewi Siti Semboja merasa tidak terima atas kematian kekasihnya tersebut dan mencoba untuk menyamar sebagai penari ronggeng bersama para dayangnya.

Sejarah membuktikan dengan adanya temuan arkeolog pada 1977 yaitu candi di wilayah kampung Sukawening, Desa Sukajaya, Pamarican, Ciamis. Para arkeolog menyebut candi ini sebagai Candi Pamarican. Namun orang-orang lebih mengenal candi ini sebagai Candi Ronggeng.

Di sekitaran candi tersebut juga ditemukan arca nandi dan batu yang mirip gong kecil, disinyalir candi tersebut juga memiliki hubungan dengan tari ronggeng.

Pertunjukan tari ronggeng ini digunakan masyarakat untuk menjadi sarana hiburan. Di sisi lain, tak sedikit dari masyarakat yang menganggap tarian ini sebagai bentuk prostitusi terselubung karena tariannya yang erotis.

Tari ini mengandung unsur dinamisme dan animisme yang kental. Sebelum tarian dimulai, biasanya terdapat sesajen yang disiapkan agar saat kegiatan berlangsung roh-roh jahat tidak akan mengganggu.

Sejarah lainnya mengungkap Ronggeng sudah ada di daerah Jawa sejak abad ke-8. Di Jawa, penampilan ronggeng tradisional menampilkan rombongan tari perjalanan yang berjalan dari desa ke desa. Pasukan tari terdiri dari satu atau beberapa penari wanita profesional, disertai oleh sekelompok musisi memainkan alat musik rebab dan gong.

Istilah "ronggeng" juga diterapkan untuk penari wanita. Kini, Tari Ronggeng banyak ditampilkan pada acara pernikahan dan khitanan di beberapa daerah dengan penampilan yang telah disesuaikan.




(iqk/iqk)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork