Tari Ketuk Tilu merupakan tarian yang cukup dikenal bagi kalangan masyarakat Jawa Barat, tarian ini disebut-sebut sebagai awal dari Tari Jaipong yang begitu terkenal di nusantara maupun mancanegara.
Melansir laman web resmi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat, masyarakat Sunda dahulu mementaskan Tari Ketuk Tilu sebagai bentuk rasa syukur dan kebahagiaan untuk menyambut datangnya panen padi. Kebahagiaan masyarakat dapat dilihat dari ekspresi penari, gerak tarian dan alat musik pengiring.
Sejarah dan Asal-usul Tari Ketuk Tilu
Pada awalnya tarian ini hanya dilakukan pada beberapa acara upacara adat seperti mengungkapkan rasa syukur yang dipersembahkan untuk (Dewi Padi) atau Dewi Sri Padi. Masyarakat menganggap bahwa hal tersebut sebagai pemberi kesuburan dan juga sebagai penjaga tanaman dari hama.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seiring berjalannya waktu, masyarakat dapat menikmati pertunjukan Tari Ketuk Tilu sebagai tarian hiburan dan menjadi salah satu tarian rakyat.
Baca juga: 7 Tarian Khas Asal Jawa Barat Paling Populer |
Sebutan ketuk tilu berasal dari salah satu alat musik pengiringnya yaitu boning, di mana alat tersebut di pukul sebanyak tiga kali sebagai isyarat untuk instrumen pendamping lain seperti rebab, kendang besar, kendang kecil, dan gong untuk memulai memainkan sebuah lagu atau hanya sekadar instrumental saja.
Tari Ketuk Tilu merupakan bentuk seni pertunjukan mandiri dan menjadi cikal bakal tari jaipong yang saat ini lebih dikenal oleh masyarakat. Dalam sudut perbedaan, tari ketuk tilu ini merupakan tarian tradisi. Tarian ini memiliki makna kehidupan sederhana dan di dalam tariannya pun juga sederhana.
Sedangkan, Tari Jaipong sudah banyak mengalami perkembangan dan lebih bersifat hiburan. Maka dari itu, gerakan, tata rias, musik dan busana pun dipenuhi oleh aksesoris sehingga membuat pertunjukan menjadi lebih meriah karena sifat dari tarian ini untuk menghibur para penonton.
Dalam Tarian Ketuk Tilu, beberapa gerakan seperti goyangan, muncid, pencak, geol dan gitek menjadi gerakan yang disuguhkan oleh penari. Berbagai alunan musik pun dialunkan seperti, Emprak, Renggong Buyut, Naek Geboy, Kaji-kaji, Kidung, Awi Ngarambat, Tunggul Kawung, Berenuk Mundur, Polos Tomo dan lainnya.
Tari Ketuk Tilu dikembangkan juga dalam beberapa pertunjukan seperti Ronggeng Gunung (Ciamis), Banjet (Karawang dan Subang) dan Topeng Betawi (Jabodetabek). Terlebih tarian ketuk tilu menjadi bagian dari pertunjukan teater Ubrug asal Provinsi Banten.
(tey/tey)