Beragam tradisi unik selalu hadir saat Bulan Suci Ramadhan tiba. Salah satunya tradisi membangunkan sahur yang dilaksanakan masyarakat.
Berbeda dari kebanyakannya, tradisi bangunkan sahur di Desa Mandalagiri Kecamatan Leuwisari, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa barat terbilang unik. Jika biasanya remaja dan pemuda yang turun, di sini justru tradisi bangunkan sahur dilakukan emak-emak paruh baya.
"Di sini mah sudah sejak zaman almarhum kakek nenek saya, bangunkan sahur oleh emak-emak. Jadi sampai saat ini emak-emak aja bangunkan sahur," kata tokoh masyarakat setempat, Agus Jamaludin kepada detikJabar, Senin (27/3/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain menabuh alat musik tradisional dogdog dan kohkol, mereka juga melantunkan selawat sambil keliling kampung. Kegiatan membangunkan sahur dilakukan mulai pukul 02.00 WIB dini hari sampai pukul 03.00 WIB dini hari.
Tujuanya agar emak-emak ini tetap bisa memasak, usai keliling kampung bangunkan sahur.
"Saya kan bangun pukul 02.00 kurang, langsung kumpul di mushola kita mulai keliling kampung sama ibu-ibu. Lantunin selawat sama tabuh kohkol dan dogdog alat tradisional," kata Yani, peserta bangunkan sahur.
![]() |
Masyarakat mengapresiasi kegiatan emak-emak bangunkan sahur ini. Selain membantu ingatkan waktu sahur, tradisi sejak puluhan tahun ini dianggap menambah kadar keiamanan dengan lantunan selawat.
"Sama sekali gak terganggu, justru bantu kami. Jadi bikin kangen kalau sudah enggak shaum. Yah otomatis kita itu selalu rindu Ramadan," kata Wanti, penduduk sekitar.
Emak-emak yang bertugas membangunkan sahur, dilakukan secara bergiliran. Selama bulan ramadhan mereka keliling kampung membangunkan warga dengan sukarela.
(yum/yum)