Sembah Kalincir Putih, Pemuda Tampan Penyebar Islam di Pangandaran

Sembah Kalincir Putih, Pemuda Tampan Penyebar Islam di Pangandaran

Aldi Nur Fadilah - detikJabar
Minggu, 26 Mar 2023 13:00 WIB
Tokoh Agama Setempat Haji Ali Aziz dan Makam Sembah Kalincir Putih
Makam Sembah Kalincir Putih (Foto: Aldi Nur Fadilah/detikJabar)
Pangandaran -

Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat merupakan daerah yang penduduknya mayoritas beragama muslim. Meskipun begitu, catatan sejarah penyebaran Islam di Pangandaran memiliki kisah yang luar biasa, terutama jika penyebar agama Islam itu dilakukan oleh seorang pemuda tampan.

Pemuda tampan penyebar agama Islam di wilayah Pangandaran itu disebut Sembuh Kalincir Putih.

Jejak penyebaran agama Islam di wilayah Karangpetir, Desa Cintakarya, Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran diinisiasi oleh pemuda tampan bernama Eyang Saju alias Eyang Syahud atau sekarang dikenal Sembah Kalincir Putih.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Makom Eyang Saju atau Sembah Kalincir Putih berada di Karang Petir, Desa Cintakarya. Berlokasi di area perkebunan dan sawah. Saat ini makam itu juga berada di antara makam umum warga setempat.

Pantauan detikJabar pada Kamis (23/3/2023) siang, makam Sembah Kalincir Putih tinggal berupa bebatuan yang berbentuk kotak layaknya sebuah benteng kecil.

ADVERTISEMENT

Di samping makom terdapat sebuah pohon beringin besar yang meneduhi makom tersebut. Namun kini makom Sembah Kalincir Putih sudah mulai lapuk dan tak terawat.

Tokoh Agama Setempat Haji Ali Aziz mengatakan Sembah Kalincir Putih memang salah satu penyebar agama Islam tertua di Pangandaran.

"Kalau dulu disebutnya penyebar agama Islam wilayah Priangan Timur atau Ciamis Selatan," ucap Ali Aziz saat ditemui detikJabar, Kamis (23/3/2023).

Ia mengatakan perjalanan Sembah Kalincir atau Eyang Saju bermula sekitar tahun 1680 yang berkaitan dengan Kerajaan Mataram. Ali Aziz merupakan keturunan generasi ke 9 keturunan dari Eyang KH. Abdul Aziz Anak dari Eyang Sembah Kalincir dari istri Anom.

Tokoh Agama Setempat Haji Ali Aziz dan Makam Sembah Kalincir PutihTokoh Agama Setempat Haji Ali Aziz Foto: Aldi Nur Fadilah/detikJabar

"Hijrahnya Sembah Kalincir bermula sekitar tahun 1680 saat kecewa karena kerajaan Mataram, Amangkurat II berpihak kepada Belanda," ucapnya.

Menurutnya Kerajaan Mataram saat dikuasai Belanda, para tokoh agama dan ulama dibantai di Mataram.

"Kemudian mereka hijrah ke wilayah Pangandaran, salah satunya Sembah Kalincir," ucap Ali.

Ia mengatakan sembah Kalincir merupakan seorang penasehat muda Raja Mataram, Amangkurat II.

"Beliau sangat masih muda kalau istilahnya sekarang mungkin karang taruna. Sembah Kalincir penasehat kerajaan Mataram paling muda," katanya.

Saat hijrah ke wilayah Karang Petir, Selasari, Pangandaran, Eyang Saju atau Sembah Kalincir mempunyai istri bernama Surtikah dan memiliki 4 anak diantaranya Embah Jasih, Embah Lesmana, Embah Lesmani (ngahiang di pantai Karapyak Karang Nini).

"Embah Lesmana dan Lesmani itu ngahiang atau hilang di Pantai Karang Nini yang kini dikenang batu Karang Nini," ucapnya.

Ia mengatakan yang mempunyai keturunan hanya Embah Jasih. Anaknya diantaranya Aki Arwan, Eyang Jalfan, Aki Sarpijah, Eyang Jarti dan Aki Kewol.

"Istri pertama semuanya menyebar sehingga jejaknya terputus di Pangandaran tidak ada pencatatnya," kata Ali.

Kemudian Sembah Kalincir menikahi istri Anom (muda) dengan nama Sadur yang mempunyai anak Jamroh dan Eyang Sardiyem/H Muhtalib punya anak N.H Sardiyem dan K.H AH. Sujai.

"Nah kalau yang mendirikan pesantren hingga saat ini berdiri adalah K.H Syujai yang mempunyai Anak K.H Abdul Aziz, A. Husna, H Nonoh, Moh Sidiq," katanya

Kendati demikian, kata Ali, yang mendirikan pesantren dan terkenal di Pangandaran bernama Eyang Syuja'i sekarang Disebut pesantren Asy Syujaaiyyah dengan mempunyai anak 13, cuman yang meneruskannya hanya Muhdin Al-Aziz.

"Sosok Sembah Kalincir merupakan tokoh agama yang menyebarkan Islam di Pangandaran dengan bertahap melalui keturunannya," kata Ali.

Ia mengatakan perjuangan Sembah Kalincir dalam mendirikan agama Islam tidaklah mudah melewati jalan berliku.

"Kalau saya kan keturunannya lumayan jauh, jadi cerita ini tercatat dalam lembaran kertas tipis yang ditulis oleh keturunan pertama Sembah Kalincir," katanya.

Ali mengatakan ada 3 pesantren yang tertua di Pangandaran diantaranya, Pesantren A Sujaiah salah satu pesantren tua Ciamis Selatan atau Pangandaran, Ponpes Kalensari, dan Ponpes Perembun.

"Sosok Sembah Kalincir sampai saat ini dikenang di warga setempat sebagai pemuda pemberani yang menyebarkan agama Islam di Pangandaran dan sering banyak dari berbagai daerah luar masuk untuk berziarah," katanya.

Ali mengatakan makom Sembah Eyang Kalincir yang berada di Karang Petir merupakan tapak tilas terakhir. "Karena dia ngahiang atau menghilang dan tidak diketahui tahun wafatnya setelah penyebarannya di Pangandaran," ucapnya.

(yum/yum)


Hide Ads