Ijal, Pemuda Kelahiran Wamena Papua yang Fasih Berbahasa Sunda

Wisma Putra - detikJabar
Senin, 06 Mar 2023 07:30 WIB
Muhammad Rijal Akbar Yelipele (Foto: Wisma Putra/detikJabar).
Bandung -

Sore di sebuah kafe yang ada di Jalan Pahlawan, Kota Bandung, seorang pria berkulit hitam sedang asyik berbincang dengan temannya, sambil duduk dan menyedot es cokelat yang disimpan di atas mejanya, pria itu berbincang dengan Bahasa Sunda.

Heran, pasti hal itulah yang pertama kali yang akan dirasakan saat melihat warga Papua fasih Berbahasa Sunda. Dialah Muhammad Rijal Akbar Yelipele, pria yang lahir di Wamena tahun 1999 lalu sudah lama tinggal di Tanah Pasundan, sehingga dia sudah piawai Berbahasa Sunda.

detikJabar, berkesempatan berbincang dengan Muhammad Rijal Akbar Yelipele atau karib disapa Ijal. Ijal mengatakan, dia datang ke Bandung Tahun 2012 lalu untuk bersekolah di tingkat menengah pertama, Ijal bersekolah di salah satu boarding school yang ada di kawasan Setiabudi, Kota Bandung.

"Saya ke Bandung tahun 2012, pas SMP. Asli dari Wamena, sempat pindah ke Jayapura, pindah ke Makasar dan pendidikan di sini. Kelahiran Wamena Tahun 1999, ayah ibu asli Papua, anak ke terakhir dari enam bersaudara.

Lulus SMA, Ijal pun melanjutkan pendidikan SMA nya, masih di Tanah Pasundan yakni di Kota Nanas atau di Kabupaten Subang dan saat ini Ijal berkuliah di ITENAS Jurusan Tata Kota. Ijal mengaku, bisa Berbahasa Sunda karena pengaruh lingkungan.

"Karena di asrama, teman-teman di SMP sudah pakai Sunda, saya SMP 3 tahu nih, pas SMA sudah lancar, bahkan SMA ada sekolah kerja nyata, seminggu di rumah warga 3-4 orang tinggal di rumah warga, dari 3-4 orang diplot harus bisa Bahasa Sunda, kebetulan saya dapat teman Jakarta dan Bekasi, saya yang bisa Bahasa Sundanya," ungkapnya.

Tak hanya itu, saat duduk dibangku SMP, Ijal juga belajar aksara Sunda, dari kelas 7, 8, 9 belajar, sampai lagu-lagu dan sholawatannya. Belajar musik Sunda juga, namun untuk alat musik Sunda Ijal mengaku tak menguasainya.

Ijal mengaku, Bahasa Sunda itu unik, dirinya sempat susah menggunakan Bahasa Sunda, tapi ketika sudah terbiasa, Ijal mengaku enak menggunakan Bahasa Sunda. Bahkan menurut, Ijal Bahasa Sunda banyak keunikannya, bahkan dia juga kerap melakukan Stand Up Comedy Berbahasa Sunda.

"Banyak (keunikan), misal enak diucapin, ada stand up senior dia sangat respect, dengar bite dia yang bagus, banyak Bahasa Sunda yang susah disebutin kaya Cimbuleuit, Cipendeuy, Pasteur ada dua huruf vokal dijadikan satu, buat orang Papua itu susah tapi ketika kita sudah lama di sini enak banget," tuturnya.

Selain itu, dia juga belajar Bahasa Sunda kasar dan lemes, hal itu dia lakukan dengan berkeliling ke sejumlah wilayah di Jabar.

"Secara sendiri, bahasa lemes sudah keliling se Jawa Barat bersama kepala sekolah dulu, sampai pedalaman Garut, Sukabumi dan lain," tuturnya.

Disingung terkait penggunaan Bahasa Sunda memudar. Baik saat duduk di SMP, SMA dan kuliah, Ijal mengaku jika ada temannya yang lahir di Sunda tapi tak bisa Berbahasa Sunda.

"Banyak orang Sunda nggak bisa Bahasa Sunda, karena tidak membiasakan diri, paling logat 'ai kamu' itu kan logat bukan bahasa. Adatemen SMP yang lihat saya Bahasa Sunda terheran-heran.




(wip/mso)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork