Kisah Kawasan Gayam dan Hilangnya Tradisi Kuda Kosong di Ciamis

Kisah Kawasan Gayam dan Hilangnya Tradisi Kuda Kosong di Ciamis

Dadang Hermansyah - detikJabar
Selasa, 21 Feb 2023 06:00 WIB
Kawasan Gayam di Ciamis tempat yang dilintasi Tradisi Kuda Kosong di Ciamis.
Kawasan Gayam di Ciamis tempat yang dilintasi Tradisi Kuda Kosong di Ciamis. (Foto: Dadang Hermansyah/detikJabar)
Ciamis -

Gayam adalah salah satu landmark perkotaan Ciamis yang cukup terkenal. Kawasan Gayam ini bisa juga dikatakan sebagai petilasan atau lokasi yang menjadi saksi adanya tradisi kuda kosong di Ciamis yang kini hilang atau tidak digelar lagi.

Tradisi kuda kosong di Ciamis biasa digelar saat hari jadi Ciamis. Pada tahun 1970-an, kegiatan itu masih bisa disaksikan ribuan warga Ciamis. Salah satu tempat yang dilintasinya adalah kawasan Gayam.

Konon di pohon gayam itu merupakan tempat transit para Onom yang akan turut menghadiri kegiatan Hari Jadi Ciamis. Selain di pohon gayam, tradisi kuda kosong juga melintasi beberapa pohon besar lainnya yang ada di perkotaan Ciamis sampai berakhir di Pendopo.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tradisi kuda kosong itu, mengarak kuda tapi tidak ada penumpangnya. Namun kuda itu seperti sedang membawa beban, konon penumpangnya tidak kasat mata. Salah satu tempat yang dilintasinya adalah gayam," ujar Ilham, budayawan Ciamis, Senin (20/2/2023).

Kawasan Gayam di Ciamis tempat yang dilintasi Tradisi Kuda Kosong di Ciamis.Kawasan Gayam di Ciamis tempat yang dilintasi Tradisi Kuda Kosong di Ciamis. Foto: Dadang Hermansyah/detikJabar

Menurut Ilham, kuda kosong ini seperti layaknya kendaraan yang akan menjemput tamu undangan dalam sebuah acara. Namun tradisi ini lebih banyak unsur gaib yang konon penumpangnya adalah mahluk gaib.

ADVERTISEMENT

"Menurut cerita orang tua dulu, ketika tradisi itu setiap rumah atau instansi yang dilintasi harus memasang sesajen yang disimpan di atap rumah," ungkapnya.

Ilham mengaku tidak mengetahui secara pasti tradisi kuda kosong itu sekarang sudah hilang di Ciamis. Tradisi tersebut terakhir masih bisa disaksikan pada era Bupati Ciamis Abu Bakar yang menjabat sekitar tahun 1966-1973.

"Tradisi kuda kosong ini salah satu tradisi peninggalan Kanjeng Prebu," ucapnya.

Menurut Ilham, di perkotaan Ciamis ini dulunya banyak pohon-pohon besar yang identik dengan kota tua. Selain di Gayam, juga ada di halaman Pendopo Bupati dua pohon dan di kawasan Alun-alun Ciamis.

"Yang ada dan kondisinya masih kokoh itu hanya ada di depan Pendopo. Kalau yang di Alun-alun sekarang sudah tidak ada. Jadi selain mengandung cerita urban dan mistis atau mitologi, pohon besar itu juga bermanfaat untuk kehidupan. Orang tua dulu tidak semata-mata melarang atau mengatakan pamali, tapi memiliki arti dan makna untuk kehidupan," pungkasnya.

(mso/orb)


Hide Ads