Wilayah Kabupaten Pangandaran sangat erat kaitannya dengan cerita legenda penguasa pantai selatan yakni Nyi Roro Kidul. Terlepas dari kebenarannya, Nyi Roro Kidul sangat dikenal di telinga masyarakat sebagai sosok yang disegani.
Di Taman Wisata Alam (TWA) Cagar Alam Pangandaran terdapat sebuah gua yang dipercaya merupakan peninggalan jejak Nyi Roro Kidul.
Gua Panggung tersebut berada di tepi pantai Cagar Alam bagian timur. Diketahui Gua itu menjadi tempat semedi anak angkat Nyi Roro Kidul yang memiliki tugas menjaga pantai Nusantara, khususnya wilayah pantai Selatan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemandu Wisata sekaligus Polisi Cagar Budaya di Pangandaran Haris mengatakan, Gua Panggung merupakan tempat Embah Jaga Lautan anak angkat dari Nyi Roro Kidul. Ia ditugaskan ibu angkatnya untuk menjaga lautan di daerah Jawa Barat pada khususnya dan menjaga pantai Nusantara pada umumnya.
"Embah Jaga Lautan mempunyai istri tujuh orang dan hidupnya selalu bertengkar satu sama lainnya," kata Haris kepada detikJabar, Selasa (31/1/2023).
Haris mengatakan, dari cerita yang beredar pada suatu hari istri yang ketujuh Embah Jaga Lautan tidak sempat dijenguk karena pergi memancing dan mendapat ikan tempel pada pancingnya.
Setelah mendapat petunjuk dari Nyi Roro Kidul, ia mengaja semua isterinya makan bersama ikan hasil tangkapannya, terbukti semua istrinya hidup rukun.
Namun Embah Jaga saat itu memberitahu istrinya bahwa akan melakukan semedi untuk waktu yang lama. Karena bertujuan memperkuat keilmuan yang dimilikinya.
Selang beberapa waktu yang cukup lama, Embah Jaga tidak kunjung pulang dan membuat para istrinya khawatir. Saat itu para istrinya penasaran dengan tempat semedi Embah Jaga.
"Karena merasa penasaran ditinggal dalam waktu yang lama para istrinya menengok ke tempat semedi dan suaminya sudah tidak ada, menunggu dengan waktu yang lama tidak kunjung datang juga," ucapnya.
Maka para istrinya berinisiatif untuk mengenangnya mereka membuat makam sebagai tanda setia kepada suaminya.
"Tidak ada yang tahu pasti Embah Jaga meninggal atau tetap hidup. Karena makam yang terdapat di Gua Panggung hanya simbol penghormatan para istrinya," katanya.
Menurutnya semedi yang dilakukan Embah Jaga kemungkinan hasil petunjuk yang disampaikan Nyi Roro Kidul saat itu. Gua Panggung memiliki geometri gua berupa ceruk berukuran tinggi 5 meter, lebar 17 meter, dan panjang gua 61 meter, menembus bukit batu gamping hingga berakhir di Pantai Timur.
Pada ujung gua menghadap ke laut terdapat semacam panggung yang atapnya dihiasi beberapa stalaktit yang kadang digunakan sebagai tempat burung walet. Di atas panggung itu terdapat makam Eyang Jaga Lautan.
(yum/yum)