Saksi Kehidupan Bung Karno dan Inggit Garnasih di Bandung

Saksi Kehidupan Bung Karno dan Inggit Garnasih di Bandung

Wisma Putra - detikJabar
Senin, 30 Jan 2023 06:30 WIB
Rumah Bersejarah Inggit Garnasih di Jalan Ibu Inggit Garnasih, Kelurahan Nyengseret, Kecamatan Astanaanyar, Kota Bandung, Minggu (29/1/2023).
Rumah Bersejarah Inggit Garnasih di Jalan Ibu Inggit Garnasih, Kelurahan Nyengseret, Kecamatan Astanaanyar, Kota Bandung, Minggu (29/1/2023). (Foto: Wisma Putra/detikJabar)
Bandung -

Rumah Nomor 8 di Jalan Ibu Inggit Garnasih, Kelurahan Nyengseret, Kecamatan Astanaanyar, Kota Bandung, menjadi salah satu saksi perjuangan Presiden Soekarno merebut kemerdekaan Indonesia. Rumah tersebut milik istri Soekarno saat itu, Inggit Garnasih.

Bangunan yang kini dikenal sebagai Rumah Bersejarah Inggit Garnasih tersebut memiliki arsitektur jadul berwarna putih dan berjendela kayu berwarna cokelat. Kepemilikannya sudah beralih ke pemerintah Provinsi Jawa Barat. Dulu, rumah ini ditempati Presiden Soekarno bersama Inggit Garnasih.

Juru pelihara sekaligus pemandu Rumah Bersejarah Inggit Garnasih Jajang Ruhyat (47) mengatakan, pada 1926 bangunan rumah yang sudah dipugar ini dulunya berbentuk rumah panggung. Dari catatan sejarah, rumah ini ditempati Soekarno dan Inggit Gartnasih sejak 1926 hingga 1934.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Banyak sejarah terjadi di rumah ini, di antaranya 1926 Bung Karno lolos THS, 1927 lahirnya perkumpulan nasional Indonesia, 1928 Bung Karno dan Bu Inggit jadi tamu kehormatan ketika diundang lahirnya sumpah pemuda, 1929 Bung Karno diundang untuk berpidato politik ke Yogyakarta," kata Jajang kepada detikJabar dijumpai di Rumah Bersejarah Inggit Garnasih, Minggu (29/1/2023).

Setelah dijual oleh ahli waris kepada pemerintah pada 1997, rumah ini kemudian direnovasi. "Rumah ini sudah dipugar 1997 ketika rumah ini sudah menjadi aset pemerintah," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Rumah itu dijual kepada pemerintah oleh ahli waris agar dilestarikan oleh pemerintah. Hal itu dikatakan, Tito Asmarahadi, putra dari Ratna Juami, anak angkat Inggit Garnasih dan Presiden Soekarno.

"Itu atas usaha saya meminta kepada pemda untuk dimiliki, dikatakan dibeli oleh pemda, agar bisa dilestarikan. Karena tempat itu dulu, di kala Ibu Inggit bersama Bung Karno adalah pos, dapurnya perjuangan di sana, tempat berkumpulnya para pejuang untuk kemerdekaan, tempat Bung Karno menggembleng semua, di sana," kata Tito dikonfirmasi via sambungan telepon, Minggu (29/1/2023).

Salah satu pertimbangan keluarga meminta pemerintah agar melestarikan rumah tersebut, karena banyak bangunan peninggalan Soekarno kini jadi tempat bersejarah, khususnya yang ada di Kota Bandung.

"Saya minta bantuan kepada pemda untuk bisa dibeli, dilestarikan, maksudnya begini, Sukamiskin ada, Indonesia Menggugat ada gedungnya (peninggalan bersejarah), tempat tinggalnya kan harus ada," katanya.

"Di Bandung juga Bung Karno menyalakan api nasionalisme untuk, mencapai Indonesia merdeka," tambahnya.

(wip/iqk)


Hide Ads