Sudah 23 tahun lamanya, Jajang Ruhyat (47) menjadi juru pelihara sekaligus pemandu Rumah Bersejarah Inggit Garnasih di Kota Bandung. Hampir separuh hidupnya, Jajang berikan untuk menjaga rumah bersejarah ini.
Jajang pertama kali menjaga rumah milik Presiden Soekarno yang ditinggali bersama istri keduanya Inggit Garnasih pada tahun 2000. "Pengangkatan dari pemerintah daerah atau Dinas Parawisata dan Kebudayaan, pada tahun 2010 akhir. Tapi saya ke sini sejak tahun 2000 (sebelum diangkat menjadi pegawai harian lepas)," kata Jajang kepada detikJabar ditemui di Rumah Bersejarah Inggit Garnasih Jalan Ibu Inggit Garnasih No 8, Kelurahan Nyengseret, Kecamatan Astanaanyar, Kota Bandung, Minggu (29/1/2023).
Banyak cerita yang dialami Jajang sejak menjaga rumah bersejarah ini. Meski sudah tidak ada barang-barang bersejarah yang tersisa, tapi menurutnya tanah yang berdiri bangunan rumah ini adalah tempat sejarah yang harus dilestarikan. Berangkat dari sana ia tertarik menjaga rumah bersejarah tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pada tahun 1926, Bung Karno dan Bu Inggit beli rumah ini dalam keadaan rumah panggung dan di rumah ini banyak sejarah yang terjadi," ungkapnya.
Jajang menuturkan, dulu rumah ini dititipkan dan dipelihara oleh RT setempat, karena ketua RT setempat meninggal pada tahun 2005 akhirnya Jajang memberanikan diri menjadi juru pelihara dan pemandu bagi tamu yang datang.
"Tadinya semua saya yang kerjakan, dari mulai bersih-bersih, menjaga juga, sebelum menikah setiap malam di sini, kalau sekarang jam kerja saja," ujarnya.
"Awalnya saya nggak tahu sejarah rumah ini, tapi ini sangat berharga bagi bangsa ini, lambat laun Alhamdulillah tahu," tambahnya.
![]() |
Jajang mengaku senang bisa menjadi juru pelihara rumah bersejarah Presiden Soekarno dan Inggit Garnasih ini. "Takjub saja, saya tidak pernah berpikiran menjadi juru pelihara, di sini pure panggilan hati memberikan pelayanan kepada tamu yang datang dan sekaligus membantu membersihkan, tidak ada berpikiran untuk jadi juru pelihara. Itu, satu kehormatan bagi saya, betapa bangganya bisa mengabdi walaupun ini rumah negara," jelasnya.
Jajang mengaku mengenal sejarah rumah tersebut dari buku bersejarah dan keterangan langsung dari Tito Asmara Hadi, anak dari Ratna Juwami atau anak angkat Ibu Inggit Garnasih.
"Saya otodidak, hanya mengandalkan bacaan yang saya temukan dan dengar dari narasumbernya Pak Tito Asmara Hadi, Alhamdulillah semua bisa masuk ke pikiran saya," pungkasnya.
Sekadar diketahui , dikutip dari detikNews, Minggu (29/1/2023) Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri mengusulkan agar Inggit Garnasih istri kedua ayahnya, Soekarno, diusulkan menjadi pahlawan nasional. Megawati seolah mengantar Inggit ke 'pintu gerbang' penghormatan tersebut.
Usul ini dititipkan oleh Megawati ke Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (RK). Mega meminta RK untuk memperjuangkan Inggit Garnasih sebagai pahlawan nasional. Pesan itu disampaikan lewat Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto.
(wip/iqk)