Dalam catatan sejarah menuliskan pembangunan KA Banjar-Cijulang terkait dengan potensi hasil pertanian dan perkebunan di wilayah tersebut melimpah.
Adanya Pabrik Kopra terbesar di Pangandaran menjadi salah satu bukti berdirinya sebuah industri besar yang dulunya dikenal dengan surganya kelapa di tanah jawa.
Selain itu hotel pertama di Pangandaran yang dikenal dengan Pasanggrahan menjadi bukti jika bangsa Belanda menyandarkan dirinya di pantai Pangandaran.
Hotel pasanggrahan itu awalnya merupakan sebuah mess milik pegawai Belanda di Pangandaran yang kemudian menjadi penginapan.
Kepala Bidang Budaya di Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Pangandaran Risa Gantira mengatakan bangunan bersejarah KA Banjar-Cijulang merupakan objek cagar budaya yang perlu dilindungi karena merupakan bangunan yang memiliki nilai historis dan berharga.
"Di wilayah Kalipucang memang berdiri jembatan KA Cikacepit, terowongan Wilhelmina dan terowongan Hendrik yang menjadi sorotan karena konstruksinya masih kokoh," kata Risa kepada DetikJabar. Minggu (22/1/2023).
Ia mengatakan ketiga bangunan bersejarah itu mempunyai keunikan tersendiri dalam catatan sejarah.
Selain itu KA Cikacepit merupakan jembatan kereta api terpanjang di Indonesia, yaitu sepanjang 310 meter. Terletak sekitar 50 m dari mulut Terowongan Hendrik bagian utara.
"Jembatan ini berbahan besi dengan konstruksi paku keling, badan jembatan terbagi menjadi 2 tipe yaitu tipe Gelagar rasuk dan tipe Gelagar dengan abutment jembatan konstruksi batu dengan spesi dan diplester, terdapat bagian terbuka berbentuk setengan," ucapnya.
Catatan yang diterima dari Bidang Budaya Disparbud Pangandaran, tak jauh dari jembatan itu terdapat Terowongan Hendrik.
Terowongan ini berorientasi Utara - Selatan, dengan tinggi 5 m dan lebar 4 m dan panjang 106 m. Mulut terowongan bagian Selatan berkonstruksi batu kali dengan spesi sampai setinggi 2,5 m pada sisi Timur dan Barat, bagian langit-langit terowongan beton dicor.
Pada bagian langit-langit masih dapat diamati sisa bekisting pengecoran. Terdapat saluran drainase pada kedua sisi terowongan, ukuran lebar 20 cm dan dalam 20 cm. Terowongan digali menembus perbukitan dengan batuan induk berupa Breksi.
Kemudian ratusan meter dari jembatan KA Cikacepit terdapat terowongan KA Wilhelmina. Terowongan kereta api terpanjang di Indonesia yang memiliki panjang 1.116 m dengan lantai berupa tanah yang sudah mengeras padat di atasnya bertaburan batu koral.
Kedua mulut terowongan berada di timur laut dan barat daya. Adapun lebar mulut terowongan berukuran 400 cm dengan tinggi 450 cm. Bentuknya memanjang lurus, sehingga ujung terowongan terlihat titik cahaya dari mulut gua awal ketika kita masuk kedalamnya.
22 Objek Cagar Budaya di Jalur Kereta Api
Risa menyebutkan ada sebanyak 22 objek cagar budaya jalur perkeretaan api di Pangandaran. Objek cagar budaya bangunan bersejarah milik PT KAI Indonesia banyak tersebar di wilayah Pangandaran.
"Dari wilayah Padaherang hingga Cijulang membentang banyak jalur kereta api. Namun yang tersisa hanya beberapa bangunan dan rel berkarat," kata Risa. Minggu (22/1/2023).
Adapun 22 objek cagar budaya bekas perkeretaapian di Pangandaran sebagai berikut.
1. Jembatan Cicapar/Cimarga
Lokasi di Desa Pasirgeulis, Kecamatan Padaherang, Pangandaran. Bertipe Gelagar dengan konstruksi paku keling, berorientasi Timur-Barat dengan panjang 14 m, yang disangga oleh abutmen berkonstruksi batu dengan spesi dan diplester. Jembatan ini dibangun oleh perusahaan kereta api negara.
2. Jembatan Ciroyom
Lokasi di Desa Karangpawitan, Kecamatan Padaherang, Jembatan tipe Gelagar dengan orientasi Tenggara Barat Daya dan ditopang oleh Abutmen berkonstruksi Batu dengan Spesi dan diplester. Bahan jembatan besi dengan konstruksi Paku keling. Saat ini jembatan dimanfaatkan penduduk untuk sarana penyeberangan antar kampung bagi pejalan kaki dan motor.
3. Jembatan Cilentah
Berlokasi di Desa Karangpawitan, Kecamatan Padaherang. Jembatan Cilentah merupakan jembatan dengan tipe Gelagar, berbahan besi dengan konstruksi Paku Keling yang ditopang oleh Abutment di tiap ujungnya.
Jembatan Cilentah merupakan jembatan dengan tipe Gelagar, berbahan besi dengan konstruksi Paku Keling yang ditopang oleh Abutment di tiap ujungnya. Konstruksi Abutment berupa batu dengan spesi dan diplester.
4. Jembatan Tunggilis
Jembatan ini berada di Desa Tunggilis Kecamatan Kalipucang. Jembatan tipe Gelagar Dinding dengan orientasi Tenggara-Barat Laut. Abutmen jembatan berbahan batu gamping dengan spesi dan diplester. Badan jembatan bahan besi dengan konstruksi paku keling.
5. Rumah Dinas Stasiun Padaherang
Berlokasi di Kecamatan Padaherang Kabupaten Pangandaran, Rumah dengan konstruksi bangunan berdinding bata dengan spesi dan diplester. Bangunan menghadap Timur. Atap berbentuk limas ditutup genteng, konstruksi atap kayu dengan pasak/paku. Belakang bangunan induk, berfungsi sebagai dapur, kamar mandi dan gudang.
6. Jembatan Cipembokongan
Berada di Desa Pamotan, Kecamatan Kalipucang, Berorientasi Timur-Barat dengan panjang 299 m dan tinggi 40 m dari dasar lembah. Memiliki abutment di kedua sisi serta tiang pertama setelah abutment adalah tiang beton dan tiang jembatan lainnya berupa tiang besi dengan konstruksi trestle.
7. Jembatan Cipembokongan
Tepatnya berada di Desa Pamotan, Kecamatan Kalipucang, Berorientasi Timur-Barat dengan panjang 299 m dan tinggi 40 m dari dasar lembah. Memiliki abutment di kedua sisi serta tiang pertama setelah abutment adalah tiang beton dan tiang jembatan lainnya berupa tiang besi dengan konstruksi trestle.
8. Rumah Dinas Stasiun Cijulang
Berlokasi di Desa Cijulang Kecamatan Cijulang, 3 bangunan, salah satunya diperuntukkan sebagai rumah dinas Kepala Stasiun. Rumah dinas tersebut dibangun tidak jauh dari Stasiun, sekitar 100- 200 m sebelah barat Stasiun. Dari 3 Rumah Dinas, hanya 1 rumah yang masih belum berubah bentuk bangunannya, sedang 2 rumah lainnya termasuk rumah dinas kepala stasiun sudah berubah bentuk walau fungsinya tetap sebagai rumah.
9. Jembatan Cipanerekean
Jembatan ini berlokasi di Desa Putrapinggan, Kecamatan Kalipucang. Melintasi muara Ci Panerekean. Terdiri dari struktur beton dan besi. Dari bagian besi yang tersisa hanya struktur tiang yang berjajar menyeberangi muara Ci Panerekean dan struktur jembatan beton yang berdiri memanjang di dinding tebing.
10. Jembatan Ciawitali
Jembatan ini berlokasi di Desa Putrapinggan, Kecamatan Kalipucang, Melintasi sungai Ciawitali dan jalan desa. Jembatan ini berorientasi timur-barat yang ditopang oleh 2 tiang penyangga di bagian tengah serta abutment di sisi barat dan timur. Jembatan ini terdiri 2 jenis jembatan, yaitu tipe gelagar dinding di bagian tepi sepanjang 6,85 m dan 5,65 m serta jembatan tipe rangka rusuk di bagian tengah sepanjang 14,00 m.
11. Jembatan Ciputrapinggan
Berlokasi di Desa Ciputrapinggan, Kecamatan Kalipucang, Melintasi Sungai Ciputrapinggan. Jembatan ini merupakan jembatan berbahan besi dengan konstruksi paku keling dengan tipe Jembatan rangka dinding tertutup dan mempunyai panjang 34,00 m. Abutment jembatan berupa batu dengan spresi dan diplester.
12. Jembatan ka Cikacepit
Jembatan kereta api terpanjang di Indonesia, yaitu 310 m. Terletak sekitar 50 m dari mulut Terowongan Hendrik bagian utara. Jembatan ini berbahan besi dengan konstruksi paku keling, badan jembatan terbagi menjadi 2 tipe yaitu tipe Gelagar rasuk dan tipe Gelagar. Abutment jembatan konstruksi batu dengan spesi dan diplester, terdapat bagian terbuka berbentuk setengan.
13. Terowongan Hendrik
Terowongan ini berorientasi Utara - Selatan, dengan tinggi 5 m dan lebar 4 m dan panjang 106 m. Mulut terowongan bagian Selatan berkonstruksi batu kali dengan spesi sampai setinggi 2,5 m pada sisi Timur dan Barat, bagian langit-langit terowongan beton dicor.
Pada bagian langit-langit masih dapat diamati sisa bekisting pengecoran. Terdapat saluran drainase pada kedua sisi terowongan, ukuran lebar 20 cm dan dalam 20 cm. Terowongan digali menembus perbukitan dengan batuan induk berupa Breksi.
14. Terowongan KA Wilhelmina
Terowongan kereta api terpanjang di Indonesia yang memiliki panjang 1.116 m dengan lantai berupa tanah yang sudah mengeras padat di atasnya bertaburan batu koral. Kedua mulut terowongan berada di timur laut dan barat daya.
Adapun lebar mulut terowongan berukuran 400 cm dengan tinggi 450 cm. Bentuknya memanjang lurus, sehingga ujung terowongan terlihat titik cahaya dari mulut gua awal ketika kita masuk kedalamnya.
15 Terowongan Kereta Api Juliana
Berada di Desa Pamotan, Kecamatan Kalipucang, Jembatan ini memiliki panjang 147 m dan di bagian tengah, terowongan ini berbelok sehingga orientasi mulut terowongan tidak segaris dan berdampak pada tidak terlihat ujung terowongan dari pintu masuk terowongan.
Mulut 1 memiliki arah hadap selatan dan mulut 2 memiliki arah hadap barat laut (330ΒΊ). Bagian atas mulut terowongan berbentuk setengah lingkaran dengan bagian bawah berbentuk persegi, konstruksi batu berspesi diplester halus.
16. Stasiun Kalipucang
Berada di Kampung Girisetra, Desa kalipucang
Kecamatan Kalipucang, Denah bangunan stasiun persegi panjang dengan kaki tidak ditinggikan. Konstruksi bangunan dan dinding bata dengan spesi dan di plester. Konstruksi rangka atap kayu dengan pasak ditutup genteng, bentuk atap segitiga. Pembagian ruang pada bangunan, yaitu: Gudang, Ruang Kepala Stasiun/Adm/Loket, Ruang Tunggu. Pintu berbentuk persegi panjang, pada Gudang dan Ruang Kepala Stasiun memiliki daun ganda dengan daun pintu kayu, daun pintu saat ini tidak ada lagi.
17. Menara Air Stasiun Kalipucang
Menara ini berada di Kampung Girisetra, Desa kalipucang Kecamatan Kalipucang, Menara air stasiun Kalipucang berdenah persegi dengan tempat air berbentuk persegi di bagian atasnya. Terletak 50 meter arah tenggara (2330) dari bangunan Stasiun kalipucang. Kaki bangunan ditinggikan, pintu terletak di sisi timur laut, dengan jendela pada sisi barat daya.
18. Viaduct Putrapinggan
Viaduct ini berlokasi di Desa Kalipucang Kecamatan Kalipucang, Berorientasi tenggara-barat laut. Tipe jembatan untuk jembatan yang membentang di atas sungai, adalah tipe Gelagar, dan Jembatan Viaduct bertipe jembatan Gelagar Dinding. Pada kedua abutment konstruksi batu gamping dengan spesi, begitu juga tiang penyangga jembatan berkonstruksi batu gamping dengan spesi.
19. Stasiun Pangandaran
Stasiun Pangandaran ini berada di Desa Pananjung, Kecamatan Pangandaran, Bangunan stasiun berdenah persegi, berukuran 20,80 m x 5,44 m, pintu masuk berada di sisi selatan, yang simetris dan sejajar dengan pintu di sisi utara, akses menuju kereta. Bangunan beratap model pelana, dengan penutup atap berupa genteng tanah liat. Atap ditopang oleh beberapa konsul di setiap sisi. Tampak selatan, terdapat pintu selebar 253 cm.
20. Jembatan Cikidang
Jembatan ini berada di Desa Pananjung, Kecamatan Pangandaran, Jembatan ini berorientasi barat- timur dengan panjang 20 m merupakan jembatan berbahan besi dengan konstruksi paku keling. Jembatan ini merupakan jembatan rangka dinding, abutment jembatan berkonstruksi batu dengan spesi dan diplester.
21. Jembatan Cijalu Hilir
Jembatan inu berlokasi di Desa Parigi Kecamatan, Parigi, Jembatan Cijaluhilir merupakan jembatan bertipe Jembatan Rangka Dinding berbahan besi dengan konstruksi paku keling. Abutment jembatan berkonstruksi batu dengan spesi dan diplester. Panjang jembatan 37 m, lebar jembatan (luar) 460 cm dan lebar (bagian dalam) 420 cm.
22. Jembatan Cikembulan
Berlokasi di Desa Cikembulan, Kecamatan Sidamulih, jembatan Cikembulan merupakan jembatan tipe rangka dinding tertutup dengan konstruksi paku keling, mempunyai panjang 30 m, lebar dalam 4, 20 m, lebar luar 4,60 m. Jembatan ini tidak memiliki tiang penyangga di tengah Jembatan. Kondisi saat ini, rangka jembatan masih berdiri tegak dengan tidak terpelihara, Rel dan bantalannya sudah hilang.
(tya/tey)