Toleransi Beragama dalam Manisnya Kue Keranjang di Momen Imlek

Toleransi Beragama dalam Manisnya Kue Keranjang di Momen Imlek

Siti Fatimah - detikJabar
Sabtu, 14 Jan 2023 17:00 WIB
Pembuatan kue keranjang di Sukabumi.
Pembuatan kue keranjang di Sukabumi. (Foto: Siti Fatimah/detikJabar)
Sukabumi -

Kue keranjang atau dodol cina sangat identik dengan hari raya Imlek. Kuliner khas ini banyak diburu jelang perayaan hari besar bagi umat Konghucu.

Di Kota Sukabumi, Jawa Barat terdapat tempat pembuatan kue keranjang yang dianggap legendaris karena sudah ada sejak tahun 1970. Tahun ini, rumah produksi itu sudah dipegang oleh generasi ketiga.

Tempat pembuatan kue keranjang itu salah satunya dikelola oleh Dila Novianti yang berada di Jalan Tipar, Desa Tipar, Kecamatan Citamiang. Di sana, pembuatan kue keranjang masih menggunakan cara-cara tradisional.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Keluarganya secara turun temurun melanjutkan usaha pembuatan kue keranjang. Meski ia merupakan mualaf, namun cita rasa dan resep yang digunakan untuk membuat kue keranjang dipertahankan dari nenek moyangnya.

"Rumah produksi kue keranjang ini rumah produksi turun temurun. Kebetulan Bintang Rezeki ini berdiri sejak tahun 1970 dan resepnya pun resep nenek moyang jadi kita nggak ubah-ubah resepnya," kata Dila saat ditemui detikJabar beberapa waktu lalu.

ADVERTISEMENT

"Pembuatan juga masih pembuatan tradisional dibanding tempat pembuatan lainnya sudah pada modern, kita masih menggunakan keranjang dari bambu, terus masih rakit-rakit sendiri keranjangnya juga," sambungnya.

Dia mengatakan, kue keranjang ini merupakan budaya chinese tiap tahun baru Imlek dan tak jarang diburu oleh warga lainnya. Oleh sebab itu, mereka mempertahankan rumah produksi ini.

"Budaya chinese pasti ada kue keranjang bahkan jadi sajian yang wajib di tengah-tengah hari Imlek. Kita tetap memproduksi karena masih menjadi konsumsi masyarakat khususnya masyarakat chinesse dan tidak jarang juga warga-warga yang di luar chinese merindukan ciri khas dari kue keranjang," ujarnya.

Meski sudah berpindah agama, kata dia, keluarganya masih bersuka cita tiap perayaan Hari Imlek. Kue keranjang itu akan dibagi-bagikan kepada tetangga dan kerabat dekat lainnya.

"Ikut perayaan pernah karena banyak saudara yang chinese juga jadi kita kaya merayakan hari raya seperti biasanya. Kita kumpul keluarga, kadang kalau di keluarga doyan kita sajikan (kue keranjang) tapi lebih banyaknya keluarga chinese membudayakan untuk memberi tidak hanya ke warga chinese saja tapi juga ke tetangga dan di luar chinese," ucapnya.




(tey/tey)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads