Permainan tradisional 'nok-nok' atau 'tok-tak' kini tengah menghipnotis bocah-bocah khususnya yang ada di Cimahi. Saban hari, dari jauh terdengar suara nyaring serupa nama mainan tersebut.
Sebetulnya nama mainan berbentuk dua buah bola padat berwarna berukuran kecil yang memiliki tali penghubung di atasnya, punya penyebutan yang berbeda-beda di tiap daerah.
Ada yang menyebutnya 'nok-nok' dan 'tok-tak' merujuk pada nama yang dihasilkan. Ada juga yang menyebutnya 'tek-tek', 'tok-tok', serta orang Palu, Sulawesi Tengah menyebut mainan itu dengan lato-lato.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Cara mainnya cukup sederhana, cukup memegang bagian tengah tali yang menghubungkan kedua bandul atau bola tersebut lalu diayunkan naik turun hingga kedua bola beradu dan menghasilkan suara 'tek-tek', 'tik-tok', atau 'tok-tok'.
Abdullah (35), penjual mainan mengatakan 'tok-tak' atau 'non-nok' mulai kembali viral dan banyak dicari sejak tiga pekan sampai satu bulan belakangan.
"Kalau ramainya itu sekitar sebulan, tapi saya baru jualan sekitar tiga mingguan. Setiap hari itu selalu ada yang cari," ujar Abdul, begitu ia disapa saat menjajakan mainan itu di depan Masjid Agung Cimahi, Jumat (16/12/2022).
![]() |
Ia mengatakan saat ini harga mainan dengan bahan baku plastik padat itu dijual Rp 12 ribu sampai Rp 15 ribu tergantung ukuran. Harganya mungkin akan terus naik jika makin banyak yang mencari.
"Paling murah itu Rp 12 ribu, ukuran bolanya agak kecil, kalau yang Rp 15 ribu lebih besar. Tapi harga di grosirnya memang beda-beda, paling murah Rp 10 ribu," kata Abdul.
Dalam sehari ia bisa menjual mainan 'nok-nok' itu minimal lima buah. Kebanyakan pembelinya ialah anak sekolah, seperti murid SD dan SMP.
"Setiap hari itu harus ada stok, minimal 5 bisa kejual. Kalau hari Minggu lebih banyak lagi, sampai 15 buah. Biasanya saja jualan juga di pasar tumpah, jadi gampang dicari. Kebanyakan yang beli anak sekolah, kalau orang dewasa jarang," ucap Abdul.
Sementara itu Darren Aldiano (11) siswa kelas 5 SD di salah satu sekolah Cimahi, mengatakan ia penasaran dengan mainan tradisional yang banyak dimainkan belasan tahun lalu.
"Ya penasaran, soalnya banyak yang lagi main ini (nok-nok). Tapi susah mainnya, terus kalau kena tangan itu sakit," kata Darren.
(orb/yum)