Alasan Ortu Sunda Kini Enggan Berikan Nama 'Asep' pada Anaknya

Alasan Ortu Sunda Kini Enggan Berikan Nama 'Asep' pada Anaknya

Whisnu Pradana - detikJabar
Kamis, 08 Des 2022 14:00 WIB
Ilustrasi nama Asep yang mulai ditinggalkan.
Ilustrasi nama Asep yang mulai ditinggalkan. (Foto: Ilustrasi Oris Riswan Budiana/Foto: Lum3n (Pexels))
Cimahi -

Nama Asep yang menjadi ciri khas orang Sunda kini mulai ditinggalkan. Serupa dengan Asep, nama Ujang juga kalah bersaing dengan nama-nama lain yang bernuansa Arab, Inggris, maupun nuansa lainnya.

Di balik memudarnya pesona Asep dan Ujang di kalangan anak-anak Sunda, ternyata orangtua terutama yang berada di kategori baby boomer maupun pra baby boomer mengakui kalau nama Asep dan Ujang dianggap sudah ketinggalan zaman.

Seperti dikatakan Nur Aziz (39), warga Cimahi itu mengatakan penamaan anak laki-laki Sunda dengan Asep, Ujang, maupun nama lainnya sudah tak sesuai dengan perkembangan zaman.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya pribadi mengakui bahwa namanya (Asep, Ujang, dan nama lainnya) jadul. Mungkin kalau untuk orang-orang usia saya atau di atas saya masih banyak, tapi buat yang sekarang pasti sangat sedikit," ujar Aziz saat berbincang dengan detikJabar, Kamis (8/12/2022).

Ia sendiri memiliki seorang anak laki-laki berusia dua tahun yang diberi nama Erzi Fazlan Ardinda Syakib. Tak ada unsur Sunda sama sekali di dalam nama anak ke empatnya itu.

ADVERTISEMENT

"Saya referensinya cari di buku, di internet, jadi nggak yang sudah ada seperti Asep, Ujang, atau Agus. Tapi kalau memang mau menyundakan anak, ya biasakan dengan komunikasi bahasa Sunda atau cara lainnya," kata Aziz.

Menurut Aziz sebagai orangtua yang memiliki darah Sunda kental, Asep dan Ujang tak perlu harus dijadikan nama anak laki-laki Sunda. Sebab baik Asep maupun Ujang sebetulnya merujuk pada laki-laki Sunda itu sendiri.

"Sebetulnya nggak perlu jadi nama juga, karena panggilan khas Sunda ujang atau asep anak laki-laki bisa disebut itu. Untuk nama ya sesuaikan dengan selera orangtua saja," kata Aziz.

Untuk itu, orangtua yang lahir dan besar di Sunda, juga punya peran melestarikan Asep dan Ujang dengan menyematkan nama itu sebagai panggilan pada anak-anak mereka.

"Jadi biasakan saja oleh orangtua untuk jadi panggilan ke anak-anaknya. Asep dan Ujang itu kan artinya anak laki-laki. Seperti Akang, itu kan nggak perlu jadi nama, tapi semua tahu kalau akang itu panggilan laki-laki Sunda dewasa," ucap Aziz.

(orb/yum)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads