Hari Pahlawan Nasional diperingati setiap tanggal 10 November. Momen ini dijadikan untuk mengenang jasa pahlawan di masa lampau yang telah gugur dalam membela Tanah Air.
Dalam menyambut momen tersebut, ada berbagai cara yang bisa dilakukan untuk turut memeriahkannya. Seperti di Kabupaten Majalengka dalam memeriahkan momen tersebut menunjukkan sejumlah penampilan seni lokal, salah satunya Rampak Genteng.
Sekedar diketahui, Rampak Genteng sendiri merupakan salah satu event unggulan para penggiat seni dari Jatiwangi art Factory (JaF). Event yang biasa dihelat setiap tiga tahun sekali itu ikut ambil bagian dalam memperingati Hari Pahlawan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rampak Genteng ini dihelat setelah selesai kegiatan upacara Hari Pahlawan di lapangan GGM Majalengka. Penampilan mereka sukses membangkitkan semangat dalam mengenang jasa para pahlawan terdahulu.
Pantauan detikJabar di lokasi, kemeriahan ini terlihat dari antusias para pejabat tinggi di Majalengka yang turut meramaikan penampilan Rampak Genteng. Semangat mereka begitu menggelora saat menabuh genteng sembari menyanyikan lagu-lagu nasional.
Sejatinya, penampilan Rampak Genteng sendiri baru pertama kali digelar di momen Hari Pahlawan. Dalam kegiatan tersebut ada sekitar 100 orang yang ikut ambil bagian. "Rampak Genteng edisi hari pahlawan ini termasuk spesial karena pertama kali di Majalengka," kata Panitia Rampak Genteng Tedy M, Kamis (10/11/2022).
"Peserta ada sekitar 100 orang lebih termasuk dari elemen masyarakat, polisi, TNI termasuk para pelajar," ujar dia menambahkan.
Penampilan Rampak Genteng edisi Hari Pahlawan ini digelar berbeda dari even-even pada umumnya. Biasanya mereka menampilkan lagu khas rampak genteng, namun di momen ini mereka membawakan sejumlah lagu-lagu yang bernuansa nasionalis. "Ini pertama kami juga memainkan lagu-lagu nasional dan pahlawan. Tadi ada (lagu) Gugur Bunga, Tanah Airku dan Berkibarlah Bendera," ujar dia.
Bupati Majalengka Karna Sobahi mengatakan, dalam memperingati Hari Pahlawan tahun ini pihaknya mencoba mengemas mengenang jasa para pahlawan terdahulu dengan sejumlah penampilan seni kearifan lokal.
"Kita kemas dengan kearifan lokal. Tadi kami juga long march dengan tempo yang jaraknya cuma delapan kilo dari tugu pahlawan di Kawunghilir menuju GGM, dan di GGM disajikan berbagai atraksi yang kita kombinasikan dengan kegiatan yang membangkitkan semangat nasionalisme dan patriotisme," kata Bupati Karna.
Penampilan Rampak Genteng yang disajikan dalam momen peringatan Hari Pahlawan ini, jelas dia, selain untuk penampilan dalam rangkaian mengenang jasa pahlawan. Rampak Genteng juga memiliki makna untuk menampilkan sebuah kekompakan. "Ini (Rampak Genteng) sudah jadi ikon Majalengka. Saya sudah dua kali main. Ini tiga kali sama sekarang. Memang indah ya kebersamaan itu. Makanya jaga kebersamaan," ujar dia.
(iqk/iqk)