Kenapa Fosil Manusia Purba Kaki Gunung Ciremai Nilhil Ditemukan?

Kenapa Fosil Manusia Purba Kaki Gunung Ciremai Nilhil Ditemukan?

Fathnur Rohman - detikJabar
Selasa, 08 Nov 2022 12:00 WIB
Suasana Situs Cipari yang menjadi lokasi pemukiman manusia di zaman megalitik.
Peti kubur batu di Situs Megalitikum Cipari (Foto: Fathnur Rohman/detikJabar)
Kuningan -

Taman Purbakala Cipari merupakan salah satu situs megalitikum di Jawa Barat. Di tempat ini banyak dijumpai benda-benda cagar budaya. Tapi anehnya tidak ada satu pun fosil manusia prasejarah yang ditemukan.

Fenomena tersebut sangatlah unik. Sebab, umumnya situs prasejarah yang dulunya dihuni manusia purba akan meninggalkan fosil. Baik itu tengkorak maupun tulang-belulang.

Peti kubur batu yang digunakan manusia purba kaki Gunung CiremaiPeti kubur batu yang digunakan manusia purba kaki Gunung Ciremai Foto: Fathnur Rohman/detikJabar

Padahal di Taman Purbakala Cipari yang terletak di Kelurahan Cipari, Kecamatan Cigugur, Kabupaten Kuningan, telah ditemukan dua buah peti kubur batu lengkap dengan bekal kubur seperti kapak batu, gelang batu dan gerabah. Seharusnya terdapat fosil manusia purba yang ikut terkubur bersama benda-benda tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Usut punya usut, ternyata fenomena aneh ini dapat dijelaskan secara ilmiah. Berdasarkan penelitian sementara, tanah di kawasan Cipari mengandung unsur hara yang cukup tinggi.

"Keberadaan peti kubur batu di Situs Cipari berada di ketinggian 661 meter di atas permukaan air laut. Selain itu berkat tanahnya yang gembur, subur dan tingkat keasamannya tinggi mengakibatkan proses penguraian benda organik seperti tulang semakin cepat," kata Pengelola Taman Purbakala Cipari, Suma kepada detikJabar, Senin (7/11/2022).

ADVERTISEMENT

Tingkat keasaman tanah inilah yang membuat tulang-belulang dari manusia purba di Cipari tidak bisa terawetkan. Sehingga hanya benda dan artefak yang ditemukan.

Dikatakan Suma, dari seluruh proses ekskavasi telah didapati lebih dari ratusan benda purbakala meliputi kapak batu, gelang batu, kapak perunggu, gelang perunggu, peti kubur batu, altar batu, dolmen, dan masih banyak lagi.

Beberapa benda kecil ditemukan berada di dalam bekal kubur yang ditempatkan pada peti kubur batu. Untuk peti kubur batu sendiri, lanjut Sukma, terbuat dari batuan andesit berbentuk sirap dengan kontruksi berupa persegi panjang menyerupai bentuk trapesium.

Ekskavasi arkeologi yang dipimpin Teguh Asmar MA di tahun 1975, memberikan andil cukup besar dalam penemuan peti kubur batu tersebut.

"Di dalam peti kubur batu di Situs Cipari tidak ada kerangka manusia. Hanya bekal kubur berupa kapak batu, gelang batu dan gerabah," ujar Suma.

Meskipun Situs Cipari tidak menyimpan fosil manusia purba, namun fungsinya sebagai tempat edukasi untuk mempelajari tentang gambaran kehidupan masyarakat zaman megalitikum masih tetap berjalan.

Peti kubur batu yang digunakan manusia purba kaki Gunung CiremaiPeti kubur batu yang digunakan manusia purba kaki Gunung Ciremai Foto: Fathnur Rohman/detikJabar

Ditambah lagi kawasan ini menyimpan banyak sekali benda-benda dari periode waktu 1000 sampai dengan 500 Masehi, sehingga dapat menambah wawasan bagi siapa saja yang mengunjunginya.

"Tempat ini kaya akan nilai historis yang tinggi. Jadi wisatawan yang datang dapat melihat bagaimana manusia prasejarah hidup dan bermasyarakat," ucap Suma.

(yum/yum)


Hide Ads