Upaya Pelestarian dan Keceriaan dalam Festival Bandung Ulin

Upaya Pelestarian dan Keceriaan dalam Festival Bandung Ulin

Sudirman Wamad - detikJabar
Kamis, 03 Nov 2022 13:11 WIB
Para peserta dalam Festival Bandung Ulin.
Para peserta dalam Festival Bandung Ulin. (Foto: Sudirman Wamad/detikJabar)
Bandung -

Raditia tampak antusias menuju ke tengah lapangan di Arcamanik SPOrT Jabar, Kota Bandung, Kamis (3/11/2022). Ia bersama ratusan siswa SD dan SMP lainnya berbondong-bondong menuju lapangan sembari membawa angklung.

Raditia mengenakan pakaian khas Sunda, setelan hitam-hitam dengan ikat kepala. Siswa kelas IV SDN 268 Panyileukan itu langsung berdiri di bagian paling depan.

Sesekali ia goyangkan angklungnya. Meski sang pemandu belum menyuruhnya. Ia tampak begitu antusias. Sebab, Radita mengaku pertama kali mengikuti acara Festival Bandung Ulin. Festival yang digagas Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bandung untuk melestarikan permainan anak.

Dalam festival itu sejumlah permainan anak-anak dimainkan, seperti egrang, perepet jengkol, luncat tali, sisingaan dengan ukuran lebih kecil dan lainnya. SPOrT Jabar dipenuhi anak-anak yang bermain dan tawa ria. Raditia salah satu di antaranya.

"Suka main sama teman-teman. Angklung juga senang. Di sekolah juga sering main," kata Raditia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Para peserta dalam Festival Bandung Ulin.Para peserta dalam Festival Bandung Ulin. Foto: Sudirman Wamad/detikJabar

Radita lantas memainkan angklung bersama ribuan anak lainnya. Katanya, penampilan angklung dan pencak silat yang digelar di lokasi dicatat rekor dari Original Rekor Indonesia (ORI).

"Ini ada agenda pemecahan rekor juga dari ORI, pencak silat dan angklung. Peserta sedang dihitung," kata Kepala Dinas Pendidikan Hikmat Ginanjar kepada awak media, Kamis (3/11/2022).

ADVERTISEMENT

Hikmat menerangkan Festival Bandung Ulin itu merupakan upaya Pemkot Bandung dalam melestarikan permainan tradisional Sunda. Kegiatan ini juga menjadi media pendidikan karakter bagi anak-anak.

"Permainan anak-anak ini memiliki pesan moral dan penting. Ada pesan soal berkolaborasi, kerja sama, kreativitas dna lainnya. Mudah-mudahan memberikan pendidikan agar anak mencintai dan sayang pada budaya bangsanya," kata Hikmat.

Para peserta dalam Festival Bandung Ulin.Para peserta dalam Festival Bandung Ulin. Foto: Sudirman Wamad/detikJabar

Hikmat menyebutkan peserta Festival Bandung Ulin mencapai delapan ribuan, tiga ribu di antaranya datang ke lokasi, selebihnya online. Hikmat menerangkan pihaknya mendorong pencak silat dan angklung menjadi pelajaran muatan lokal di sekolah-sekolah.

Hikmat mengajak agar masyarakat turut andil dalam memberikan edukasi ke anak-anak tentang budaya dan permainan Sunda. Sebab, permainan tradisional ini memiliki pesan yang penting.

"Contohnya egrang, kita harus fokus agar bisa mengendalikannya. Ini bisa menjadi strategi pembelajaran untuk anak-anak kita," ucap Hikmat.

Para peserta dalam Festival Bandung Ulin.Para peserta dalam Festival Bandung Ulin. Foto: Sudirman Wamad/detikJabar

Sementara itu, Ketua DPRD Kota Bandung Tedy Rusmawan mengapresiasi gelaran festival tersebut. Tedy berharap kegiatan ini berjalan lancar dan bisa menjadi ruang pelestarian permainan anak-anak.

"Saya apresiasi Disdik, orang tua, sekolah dan anak-anak. Semoga acara ini sukses," kata Tedy dalam sambutannya.

(sud/orb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads