Ritual Buang Celana dalam Peringati Maulid, MUI Jabar: Salah Kaprah!

Ritual Buang Celana dalam Peringati Maulid, MUI Jabar: Salah Kaprah!

Wisma Putra - detikJabar
Jumat, 21 Okt 2022 14:37 WIB
Pakaian dalam wanita terlihat menumpuk berserakan di situs budaya Nagara Padang di Desa Rawabogo, Kecamatan Ciwidey, Kabupaten Bandung.
Tumpukan celana dalam di Situs Nagara Padang Ciwidey (Foto: istimewa)
Bandung -

10 karung pakaian dalam dibersihkan polisi, anggota dan warga di sekitar Situs Nagara Padang, Kecamatan Ciwidey, Kabupaten Bandung. Beragam pakakaian dalam ditemukan, dari mulai pakaian dalam pria hingga celana dalam wanita pun ada.

Informasi yang diterima detikJabar dari Paguyuban Juru Kuci Situs Nagara Padang, puncak kunjungan terjadi di Bulan Mulud. Pihak menyebut, di Ciwidey tidak ada tradisi membuang pakaian dalam dan ritual seperti itu.

Oknum pengunjung yang membuang pakaian dalam tersebut masuk tidak melalui juru kunci. Selain itu, jalur masuk ke kawasan Situs Nagara Padang juga dapat diakses melalui Bandung Barat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jabar angkat bicara terkait ritual membuang pakaian dalam tersebut. Sekretaris MUI Jabar Rafani Akhyar menegaskan, hal tersebut sudah salah kaprah.

Pakaian dalam wanita terlihat menumpuk berserakan di situs budaya Nagara Padang di Desa Rawabogo, Kecamatan Ciwidey, Kabupaten Bandung.Pakaian dalam wanita terlihat menumpuk berserakan di situs budaya Nagara Padang di Desa Rawabogo, Kecamatan Ciwidey, Kabupaten Bandung. Foto: istimewa

"Itu peringatan yang salah kaprah ya," tegasnya.

ADVERTISEMENT

"Salah memaknai, esensi dari Maulid Nabi, saya juga baca di koran, pakaian diamankan kepolisian peringatan Maulid Nabi jelas itu salah kaprah. Tidak paham, esensi Maulid Nabi. Harus diberi pemahaman oleh ustad, kiyai yang ada di sana," ungkapnya.

Rafani meminta kepada pihak pengelola, agar memberikan imbauan kepada pengunjung yang masuk ke kawasan tersebut. Jangan sampai, pakaian dalam yang dibuang menimbulkan penyakit.

"Orangnya ketika membuang dan bertemu langsumg berikan pengertian. Kalau peringatan seperti itu salah, itu malah mengotori lingkungan, itu malah menimbulkan penyakit juga," katanya.

"Harus jaga kebersihan ya," pungkasnya.

(wip/yum)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads