Selain dijuluki kota mangga, Indramayu juga dikenal dengan kekayaan alam yang melimpah. Di rangkaian hari jadi Indramayu ke 495, potensi alam yang jadi mata pencaharian utama masyarakat dikemas dalam tarian Agraria dan Maritim.
Membuka acara Kirab dan Karnaval Budaya, menampilkan tarian agraria dengan koreografi penari bawa replika perahu di tengah laut. Dengan aneka gerakan yang menunjukkan nelayan menangkap ikan.
Performa tampak lebih menarik ketika para penari berpakaian adat dengan memakai caping bambu. Tariannya yang khas menggambarkan profesi pertanian padi Indramayu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tarian pembuka adalah tarian agraria dan maritim yang melambangkan bahwa Indramayu memiliki garis pantai yang panjang dan hasil laut itu dikonsep dalam tarian. Kedua adalah agraris kita adalah produksi padi terbesar di Indonesia," kata ketua panitia Hari Jadi Indramayu, Ady Setiawan, Kamis (13/10/2022).
Gambaran kekayaan alam dengan mata pencaharian utama masyarakat Indramayu itu terbalut dalam seni tarian agraria dan maritim. Bahkan, performa kian lengkap setelah tarian puluhan payung yang menandakan pengayoman untuk masyarakat Indramayu.
"Kemudian dirangkum dengan payung payung agar menaungi masyarakat Indramayu, agar bermartabat," kata Ady.
Seperti diketahui, bahwa Kabupaten Indramayu berkontribusi sebanyak 34,8% untuk produksi perikanan di Jawa Barat. Capaian di sektor perikanan merupakan berkat para nelayan yang berperan sangat penting.
Dengan luas lahan sawah sekitar 110.913 hektar. Indramayu di tahun 2022 ini peroleh hasil produksi padi sebesar 1,3 juta ton. Dan itu menjadi tertinggi di tingkat Nasional.
(dir/dir)