Ciri khusus dari sebuah daerah yang ditonjolkan sebagai salah satu ikon biasanya diwujudkan dalam bentuk bangunan. Biasanya, ikon dibangun di sekitar batas wilayah maupun di tengah pusat perkotaan.
Hal itu pun diterapkan di Kabupaten Indramayu. Wilayah yang memiliki ragam budaya dan kesenian itu, menjadikan Taman Tarling sebagai salah satu ikon daerah. Selain penanda bagi pengunjung. Taman ini juga dibangun sebagai bentuk penghargaan kepada sang penemu genre musik tradisional asal Indramayu.
Taman Tarling berada di persimpangan jalan tepatnya di Kelurahan Kepandean, Kecamatan Indramayu, Kabupaten Indramayu. Jarak nya hanya sekitar 1 kilometer dari arah simpang lima Indramayu di jalur jalan kembar menuju arah pusat kota Indramayu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pemerhati budaya Indramayu, Supali Kasim menjelaskan taman tersebut, baru dibangun oleh pemerintah sekitar 7 tahunan lalu. Diperkirakan, salah satu ikon seni tradisional ini pun dibuat untuk menandakan wilayah dari kediaman sang penemu musik yaitu Mang Sakim.
"Masih baru itu, ya dibangun sekitar tahun 2015an lalu. Mungkin di taruh di situ karena kan Mang Sakim tinggalnya di situ," kata Supali Kasim, saat menjelaskan tempat tinggal Mang Sakim di Desa Kepandean, Selasa (27/9/2022).
Sekilas, Supali Kasim juga menjelaskan, bahwa asal mula seni musik tarling atau singkatan dari instrumen musik gitar dan suling itu tercipta pada sekitar tahun 1920an silam, oleh Mang Sakim, dan diteruskan oleh Mang Sugra yang tak lain putranya.
Baca juga: Melihat 'Pantai Bali' di Kabupaten Indramayu |
Kemudian, pada tahun 1930-an musik tarling mulai merebak di kalangan masyarakat Indramayu. Bahkan, salah satu musisi seni tarling Jayana warga Kecamatan Karangampel yang dinilai cukup piawai memainkan musik itu, berkeliling ke daerah lain. Sehingga tak heran, musik tradisional ini berkembang di dua daerah yakni Indramayu dan Cirebon.
(dir/dir)