Arena Adu Domba ala Stadion Sepak Bola di Mata Pehobi

Arena Adu Domba ala Stadion Sepak Bola di Mata Pehobi

Yuga Hassani - detikJabar
Selasa, 19 Jul 2022 08:00 WIB
Pamidangan Andes Cilame.
Pamidangan Andes Cilame. (Foto: Yuga Hassani/detikJabar)
Bandung -

Ketangkasan adu domba sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Jawa Barat. Kemeriahan ini masih tersaji di Kabupaten Bandung, tepatnya di Desa Cilame, Kecamatan Kutawaringin, Kabupaten Bandung.

Sebab, d sini ada arena adu domba dengan suasana ala stadion sepak bola. Bahkan arena lapangannya ditanami rumput kualitas jempola ala lapangan sepak bola.

Ketangkasan domba sendiri merupakan pertarungan domba yang biasanya diiringi dengan berbagai atraksi kesenian musik tradisional. Ketangkasan ini pun biasanya menyedot warga untuk datang menyaksikannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pegiat Seni Ketangkasan Domba Garut (SKDG) Desa Cilame Niky Hadiansyah (22) mengatakan, sebelumnya Desa Cilame tidak memiliki pamidangan atau arena untuk ketangkasan domba. Sehingga para pegiat domba selalu bermain di luar desa tersebut.

"Kontesnya saya dulu di luar dulu. Alhamdulillah udah dapat berbagai doorprize, seperti kulkas, mesin cuci, dan lain-lain. Terus kalau saya mah alhamdulillah sudah sampai Sukabumi, dari seni kontes dulu teh," ujar Niky kepada detikJabar belum lama ini.

ADVERTISEMENT

Niky menjelaskan awal memiliki hobi ketangkasan domba berasal dari orang tuanya. Bisa dibilang kegemaran ini 'menular' keluarganya.

"Kalau saya suka atau hobi domba dari masih kecil. Soalnya dulu kan abah sendiri sama hobinya. Sampai sekarang alhamdulillah bisa menekuni domba. Alhamdulillah sekarang saya punya 15 domba. Itu teh berbagai kandang, kan kandangnya ada dua," jelasnya.

Niky mengungkapkan pamidangan Andes Cilame baru ada sekitar dua tahun silam. Meski begitu, pamidangan tersebut belum sepenuhnya jadi.

"Di Cilame mah baru ada sekitar dua tahun yang lalu. Itu juga belum 100 persen jadi lapangannya, kan mau di tribun. Terus baru dipakai empat kali, satu kali kontes pas pembukaan, tiga lagi doorprize (pertandingan) biasa. Direncanain mah mau ada kontes juga," ucapnya.

Ia lalu mengingat memori yang melatarbelakangi hadirnya pamidangan di Desa Cilame. Itu ternyata terinspirasi dari adanya pamidangan di daerah lain.

"Ketangkasan domba di Cilame awal mulanya gini, awalnya Pak Kades itu lihat ketangkasan adu domba di daerah Desa Karyamukti, Kecamatan Cililin, Kabupaten Bandung Barat (KBB). Kemudian terinspirasi, masak di desa saya nggak bisa bikin lapangan kayak gitu. Ketangkasan domba di Karyamukti mah sudah lama, di Bandung Barat," tambahnya.

Adanya pamidangan di Desa Cilame pun membuat sejumlah padepokan terfasilitasi. Apalagi menurutnya saat ini di Desa Cilame terdapat tiga padepokan, yakni, Padepokan Poppy Collection, Padepokan Villa Andes, dan Padepokan Sinar Harapan

"Alhamdulillah jadi terfasilitasi, kemudian terhibur juga. Apalagi kan kita juga pengennya terus menghibur masyarakat. Terus awalnya saya juga ajakin masyarakat ke lapangan adu domba itu, apalagi kan itu juga sama dengan seni budaya. Jangan sampai terlupakan lah," tuturnya.

(ors/ors)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads