Menonton film dengan genre horor sepertinya sudah menjadi hal biasa yang dilakukan oleh sebagian besar masyarakat di Indonesia. Film horor merupakan salah satu genre yang paling disukai oleh penonton.
Namun pernahkan terbayang untuk mencoba mendengarkan audio dari sebuah film bergenre horor tanpa melihat visualnya. Ini tentunya akan memberi pengalaman baru bagi mereka yang menyukai genre horor tersebut.
Dalam waktu dekat, pertunjukan audio bergenre horor bakal digelar di Kota Bandung. Bertempat di De Majestic atau Gedung Majestic Jalan Braga, pertunjukan ini akan disuguhkan pada 29-31 Juli 2022 mendatang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Digagas oleh Creatilatory yang berkolaborasi dengan Fakultas Industri Kreatif Universitas Telkom, pertunjukan bertajuk Low Harewos Audio Experience (LHAE) ini disuguhkan dalam rangkaian acara Bandung Creative Movement 2022.
Hagi Hagaromo selaku produser pelaksana LHAE mengatakan pertunjukan nanti akan disuguhkan dengan menggunakan tata suara melingkar alias 5.1 surround system sekaligus yang pertama kali digelar di Indonesia.
"(LHAE) ini pertunjukan audio dengan tata suara melingkar atau surround system dengan genre horor, ini belum pernah ada. Jadi kita berani sebut ini pertunjukan audio bergenre horor dengan suara melingkar pertama," kata Hagi dalam sesi temu jurnalis secara daring, Senin (18/7/2022).
Pertunjukan LHAE ini dihadirkan dalam rangka menyeimbangkan penyisihan konten di media yang sejauh ini hampir semuanya berformat video untuk memanjakan para pembuat konten, yang senantiasa laris manis diserbu penonton.
Kondisi itu menurut Hagi berbanding terbalik dari konten audio yang kalah pamor dibanding format video. Padahal kata dia, audio tak kalah penting bahkan mempunya kelebihan yang dapat membangkitkan theater of mind, seperti juga bacaan.
"Awalnya itu kami di Creatilatory itu ada diskusi ya nah kami bahas banyak hal salah satunya platform media sosial sekarang banyak dipakai video baik sebagai penikmat atau pembuat," ungkapnya.
"Tapi kami semua berpikir sebetulnya antara video dan audio punya karakteristik beda. Audio ini punya kemampuan kaya kita baca buku jadi bisa membangkitkan theater of mind," ujarnya menambahkan.
Dalam pertunjukan ini, nantinya pendengar akan disuguhkan untuk mendengar audio dengan tata suara melingkar di ruangan yang gelap yakni di Gedung Majestic Bandung selama kurang lebih 90 menit.
Pada momen itulah, pendengar akan mendapat experience yang jauh lebih berbeda dari sekedar menonton film bergenre horor. Selain itu, barang-barang seperti gadget juga diharapkan tidak dibawa saat menikmati pertunjukan ini.
"Sama aja kayak nonton bioskop pasti gelap kan. Kalau mata ditutup juga sama ajasih, kan gelap juga. Jadi catatan pertunjukan audio ini fokus banget pada audio, karena gangguan sekecil apapun akan mengganggu makanya penonton diminta untuk menitipkan gadgetnya ke panitia," ucapnya.
Dalam pertunjukan ini, dua figur seniman yaituCandilSeurieus dan penyanyi TiaraEffendy diajak untuk mengisi dua karakter suara dalam pertunjukan yang mengangkat cerita tentang PraharaTarawangsa.
Sinopsis Pertunjukan
Hagi menjelaskan dalam pertunjukan nanti pendengar akan merasakan bagaimana cerita dari lima orang saudara yang melakukan perjalanan spiritual untuk bertemu dengan seseorang yang masih saudara mereka.
"Lima orang ini mau ketemu sama salah satu saudara kembar mereka. Kalau misalnya dia masukin arwah ke satu medium kan suka banyak salahnya, tapi ini kelimanya yang kesana. Melakukan perjalanan spiritual," ujarnya.
Selain itu dalam pertunjukan ini, Creatilatory juga mengangkat budaya Jawa Barat yakni Tarawangsa yang mulai terpinggirkan seiring perkembangan zaman.
"Sama tarawangsa nya kalau dari saya sih ini kan membahas budaya masyarakat Jabar yang makin terpinggirkan karena susah nyari regenerasi ini. Kita akan cerita banyak soal Tarawangsa bagaimana dimainkan, dimana dan sebagainya," pungkasnya.
Sementara itu, Ari Marifat Sutradara pertunjukan LHAE menambahkan, alasan mengambil genre horor untuk pertunjukan audio experience ini dilatari lokasi pertunjukan yang berada di gedung bersejarah yakni gedung Majestic.
"Kalau orang nonton di gedung gelap dengan cerita cinta romansa kurang menarik. Jadi kalau dengar horor atau kejadian mengerikan pasti perhatiannya langsung membuat orang berimajinasi," ujarnya.