Mengenal Tari Sintren, Kesenian Khas Cirebon Berbau Mistis

Mengenal Tari Sintren, Kesenian Khas Cirebon Berbau Mistis

Ony Syahroni - detikJabar
Rabu, 15 Jun 2022 12:33 WIB
Tari Sintren di Cirebon.
Tari Sintren di Cirebon (Foto: Istimewa).
Cirebon -

Kota Cirebon merupakan salah satu daerah di Jawa Barat yang memiliki sejumlah kesenian tradisional, salah satunya adalah tarian Sintren.

Tarian sintren biasanya dibawakan oleh seorang wanita didampingi oleh satu orang dalang. Seperti seni tari pada umumnya, tarian sintren juga turut diiringi oleh alunan musik tradisional. Selain itu, dalam tari sintren, juga terdapat beberapa orang wanita yang bertugas sebagai penari pengiring.

Sebelum memulai gerakan tarian, biasanya seorang penari sintren akan lebih dulu diikat dengan menggunakan tali dan dimasukkan ke dalam sebuah kurungan yang ditutup oleh kain.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Beberapa saat kemudian, sang penari akan keluar dengan kondisi tubuh yang sudah terlepas dari ikatan. Tidak hanya itu, saat keluar dari kurungan, penampilan sang penari juga telah berubah. Ia keluar dengan menggunakan pakaian khusus dan berkacamata hitam.

Menurut Kepala Unit Cagar Budaya Keraton Kacirebonan Elang Iyan Ariffudin tarian sintren, merupakan sebuah kesenian tradisional yang mengandung unsur mistis.

ADVERTISEMENT

Oleh karenanya, sebelum melakukan pementasan, seorang dalang dalam kesenian tari sintren ini akan lebih dulu melakukan ritual-ritual khusus. Seperti membakar kemenyan dan membaca doa-doa.

"Saat melakukan gerakan tarian, seorang penari sintren sudah dalam keadaan tidak sadarkan diri karena dirasuki oleh ruh," kata Elang Iyan sapaan akrabnya saat berbincang dengan detikJabar, Rabu (15/6/2022).

Selama pementasan berlangsung, penari sintren akan terus melenggak-lenggok melakukan gerakan tarian seirama dengan alunan musik yang mengiringinya.

Uniknya, sang penari sintren akan terjatuh ketika ada penonton yang melemparkan uang dan mengenai tubuh si penari. Di saat itu, seorang dalang yang mendampingi kemudian akan kembali mendirikan tubuh penari sintren. Begitu pun seterusnya.

Menurut Elang Iyan, kesenian tari sintren pada mulanya hanya dipentaskan pada waktu-waktu tertentu, tepatnya pada saat malam bulan purnama.

Namun, saat ini, pementasan tarian sintren tidak lagi hanya dilakukan pada malam bulan purnama, melainkan juga dapat dipentaskan pada siang hari dan bertujuan untuk menghibur wisatawan serta memeriahkan acara hajatan.

(mso/mso)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads