2 Tahun Tertunda, Gebyar Pesona Budaya Garut Kembali Dihelat

2 Tahun Tertunda, Gebyar Pesona Budaya Garut Kembali Dihelat

Atta Kharisma - detikJabar
Jumat, 03 Jun 2022 19:07 WIB
Pemkab Garut
Foto: Dok. Pemkab Garut
Jakarta -

Pemerintah Kabupaten Garut kembali menggelar festival Gebyar Pesona Budaya Garut (GPBG). Kegiatan tahunan Kabupaten Garut ini kembali digelar setelah dua tahun sebelumnya tertahan akibat pandemi COVID-19 yang merebak.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Garut Budi Gan Gan menyampaikan GPBG tahun ini akan diselenggarakan pada 4 Juni 2022 di Lapangan Otto Iskandar Di Nata, Kecamatan Garut Kota, Kabupaten Garut. Mengusung tema 'Garut Waluya Manjing Digjaya', GPBG kali ini bertepatan dengan HUT Garut yang ke-209.

"Alhamdulillah mudah-mudahan besok tanggal 4 Juni kita akan melaksanakan kegiatan Gebyar Pesona Budaya Garut. Gebyar Pesona Budaya Garut ini adalah kegiatan festival, kegiatan budaya yang sudah dilaksanakan selama hampir 20 tahun, karena kemarin terpotong oleh COVID 2 tahun akhirnya kita bisa melaksanakan kembali jadi sekarang itu yang ke-18," ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (3/6/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Budi menjelaskan tema 'Garut Waluya Manjing Digjaya' selaras dengan semangat menyongsong masa depan yang gemilang.

"Semangatnya itu adalah semangat kebangkitan, kemarin kita sudah sedikit dan sudah banyak mengalahkan pandemi yang kemarin kita (lalui), jadi sekarang kita gelorakan semangat bahwa orang Garut adalah seorang petarung, masyarakat Jawa Barat, masyarakat Indonesia adalah kita tuh sangat kuat oleh karena itu kita buktikan masyarakat Garut semangat untuk memajukan Kabupaten Garut tidak hanya di bidang ekonomi tapi di seluruh bidang kehidupan harus kita maju," paparnya.

ADVERTISEMENT

Ia mengungkapkan gebyar budaya ke-18 ini akan berkonsep festival dan bertujuan memicu terjadinya 'spending money'. Sebab, GPBG kali ini turut menghadirkan para pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang ada di Kabupaten Garut.

"Salah satunya yang menjadi indikatornya itu adalah berapa jumlah pelaku usaha yang terlibat di dalam kegiatan festival ini, terus yang kedua berapa target jumlah pengunjung yang akan (datang) dalam kegiatan ini, yang ketiga adalah berapa spending money yang beredar pada saat festival ini berjalan, itu yang menjadi target kita," ungkapnya.

Guna mensukseskan acara ini, Budi menyatakan pihaknya akan bekerja sama dengan berbagai kalangan, salah satunya Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut. Karena menurutnya, gebyar pesona budaya ini merupakan kegiatan milik semua pihak.

"Walaupun pada intinya kita tidak bisa semuanya terlibat, karena dengan keterbatasan anggaran, keterbatasan waktu, dan sebagainya, jadi mudah-mudahan di tahun 2023 kita bisa besar lagi seperti tahun-tahun sebelumnya," ucapnya.

Acara yang menjadi agenda tahunan Disparbud Garut ini akan menghadirkan beberapa penampilan, mulai dari pergelaran tari kreasi hingga prosesi seni budaya 'Garut Waluya Manjing Digjaya' yang melibatkan 100 penari dari siswa dan mahasiswa yang ada di Kabupaten Garut.

"Prosesi seni budaya ini diikuti oleh lebih dari 100 orang, itu terdiri dari para siswa dan mahasiswa yang terlibat, dan kami sudah latih beberapa bulan, mereka supaya bisa tampil dengan tema yang tadi 'Garut Waluya Manjing Digjaya', jadi tema itulah yang dijadikan sebagai aransemen dalam kegiatan prosesi tersebut," jelasnya.

Kendati situasi pandemi COVID-19 yang melandai, Budi menegaskan pelaksanaan kegiatan GPBG ini tetap akan menerapkan protokol kesehatan kesehatan yang ketat dan mewajibkan masyarakat yang datang untuk menggunakan masker.

"Kami akan usahakan nanti penonton itu yang datang itu mereka itu wajib bermasker, nah misalnya nanti kami akan minta bantuan ke dinas kesehatan hari ini untuk meminta masker, nanti pada saat acara itu dimulai kalau orang yang tidak bawa masker kami akan operasi dan mereka supaya pakai masker, itu menjadi salah satu kenapa karena protokol kesehatan itu betapa pentingnya untuk menjaga keamanan kita bersama," tuturnya.

Budi berharap kegiatan GPBG ini dapat menjadi momentum kebangkitan kebudayaan dan ekonomi di Kabupaten Garut yang selama dua tahun terakhir cukup terpuruk lantaran pandemi COVID-19. Ia pun mengajak seluruh masyarakat dan wisatawan untuk datang menyaksikan gelaran festival tahunan ini.

"Pada kesempatan ini, saya selaku Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Garut dimana nanti tanggal 4 Juni 2022 jam 20.00 kami akan menyelenggarakan Festival Gebyar Pesona Budaya Garut, kami mengajak seluruh masyarakat yang ada di Kabupaten Garut dan juga para wisatawan yuk kita nikmati acara festival ini," pungkasnya.

(akn/ega)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads