20 Tahun Berlalu, Situs Candi Bojongmenje Bandung Masih Terabaikan

20 Tahun Berlalu, Situs Candi Bojongmenje Bandung Masih Terabaikan

Yuga Hassani - detikJabar
Sabtu, 28 Mei 2022 07:00 WIB
Di kawasan Rancaeke, Kabupaten Bandung, terdapat sebuah situs peninggalan sejarah. Situs yang ditemukan pada tahun 2002 silam itu bernama Candi Bojongmenje.
Situs Candi Bojongmenje. (Foto: Rico Bagus)
Bandung -

Terhimpit pemukiman padat dan beberapa pabrik, keberadaan situs Candi Bojongmenje yang terletak di Kampung Bojong Menje, RT 01 RW 02, Desa Cangkuang, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung, saat ini semakin tidak terawat. Padahal candi tersebut telah ditemukan sejak 20 tahun silam.

Pantauan detikJabar, jalan menuju situs Candi Bojongmenje harus melalui jalan gang yang sempit. Terlihat sejumlah batu tersusun dan ada juga yang tergeletak. Selain itu terdapat saung kecil tempat menyimpan batu-batu hasil ekskavasi.

Juru pelihara Situs Candi Bojongmenje, Dadang Nugraha (30) mengatakan penemuan situs candi Bojongmenje berawal dari warga yang melakukan kerja bakti di wilayah tersebut. Kata dia, secara tidak sengaja menemukan batu-batu tersebut pada 18 Agustus 2002 silam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ditemukan oleh warga sekitar, dengan melakukan kerja bakti, secara tidak sengaja ditemukan batuan yang tersusun rapih. Selanjutnya dilaporkan ke pihak terkait, kemudian ditindak lanjuti oleh tim ahli, di ekskavasi, dan pada hasilnya ditemukan bahwa ini penemuan situs cagar budaya," ujar pria yang kerap disapa Danu kepada detikJabar, Jumat (27/5/2022).

Danu mengungkapkan posisi batu-batu tersebut awalnya berada di dekat tembok yang berada di sudut benteng area tersebut.

ADVERTISEMENT

"Kalau untuk posisinya dari ekskavasi di sana (tempat awal) yang dibeton itu, dialihkan sementara ke sini. Selanjutnya kalau untuk di rekontruksi ulang, atau disusun kembali itu pasti dipindah ke titik asalnya," katanya.

Dia menuturkan hingga saat ini situs Candi Bojongmenje belum ada tindak lanjut dari pemerintahan. Oleh sebab itu pihaknya saat ini hanya melakukan perawatan di lokasi tersebut untuk terhindar dari daun-daun yang berjatuhan.

"Bisa dilihat sendiri lah kalau untuk perhatiannya dari kondisi saat ini. Kalau yang datang langsung ke sini ada dari pemerintah pada awal tahun 2021. Cuma untuk sementara belum ada tindak lanjut lagi. Kalau perawatan khusus tidak ada, ya paling pembersihan daun-daun yang mengotori, kemudian sampah," ucapnya.

Danu menjelaskan lokasi penggalian pertama candi Bojongmenje seluas 6x6 meter. Sementara hasil penelitian, luas candi tersebut berukuran 30 hektar dan typical candi Bojongmenje bukan candi tunggal melainkan candi komplek.

"Kalau dilihat dari denahnya itu seperti miniatur Candi Borobudur, bentuknya itu persegi empat. Cuma indikasinya itu kata tim ahli itu Candi Bojongmenje itu candi komplek, bukan candi tunggal. Jadi masih banyak candi lainnya di sekitar wilayah Bojongmenje yang belum ditemukan. Makanya di wilayah-wilayah sini indikasinya masih ada," ucapnya.

Danu berharap situs candi Bojongmenje bisa segera dikembangkan. Dengan itu, kata dia, batuan tersebut bisa disusun kembali.

"Kalau harapan saya Bojongmenje ini adanya perkembangan atau ekskavasi lanjutan dari wilayah Bojongmenje yang menjadikan minimalnya Bojongmenje bisa direkontruksi ulang, bisa disusun kembali sebagai mana mestinya," pungkasnya.




(tey/tya)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads