Pemerintah Kota Bandung mendeklarasikan Bandung sebagai Kota Angklung. Artis Irfan Hakim pun didapuk sebagai duta angklung. Presenter kondang itu tampak antusias melestarikan kesenian angklung.
Irfan sejatinya sudah bersahabat dengan angklung sejak era Presiden Soeharto. Irfan aktif berkesenian angklung. Bahkan, ia kerap diundang sebagai tamu di Istana Negara untuk menghibur tamu negara.
"Sejak tahun 1990'an. Bolak-balik balik Istana Negara menghibur tamu negara, pemimpin negara saat makan malam dengan presiden saat itu," kata Irfan usai menghadiri acara deklarasi Bandung Kota Angklung, Sabtu (21/5/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Irfan diketahui merupakan anggota Keluarga Besar Bumi Siliwangi (Kabumi) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). Kabumi adalah unit kegiatan kesenian Sunda yang sering diundang ke berbagai gelaran di dalam maupun luar negeri.
Ayah lima orang anak ini juga bercerita pernah keliling dunia membawa nama harum kesenian asal Bandung itu pada 1997. Kecintaannya terhadap angklung semakin kuat saat melihat respons warga negara lain menikmati kesenian angklung.
Tak cintanya kepada angklung yang makin menguat, rupanya Irfan juga menyimpan kesedihan. "Makin cinta karena respons orang luar makin menghargai. Kadang sedih, kok di luar negeri menghargainya tinggi sekali. Kok, di kita hanya sebatas pelengkap acara," ucap presenter kondang itu.
Artis yang juga pencinta satwa itu mengaku bangga bisa ditunjuk sebagai duta angklung. Saat ditawarkan menjadi duta angklung, Irfan tak pikir panjang. Ia langsung mengamini.
"Kita harus menjadi pelaku juga. Mengaku orang Sunda, mengaku tahu angklung tapi megangnya ti balik (terbalik), tidak mengerti. Jangan bikin malu," kata Irfan.
"Dengan saya jadi duta angklung, mudah mudahan saya bisa menjadikan kesenian angklung ini seperti sudah saya lakukan di kegiatan berkesenian," ucap Irfan menambahkan.
Irfan menegaskan angklung bukan hanya sekadar warisan dari nenek moyang, melainkan titipan dari generasi depan. Ia juga menegaskan jangan sampai kejadian negara lain mengklaim angklung sebagai warisan budaya terulang.
"Jangan sampai direbut diklaim oleh negara lain baru ribut. Jadi sebelum direbut. Ayo kita mulai kesenian sendiri," kata Irfan.
Sebelumnya, Wali Kota Bandung Yana Mulyana mengatakan akan menggandeng seniman, budayawan dan lainnya untuk menggaungkan Bandung Kota Angklung. Yana juga mendorong agar pelestarian angklung terus berinovasi.
"Bukan sekadar melestarikan, melainkan terus berinovasi, berkreasi bagaimana angklung bisa semakin diterima masyarakat, termasuk dunia," kata Yana.
Lebih lanjut, Yana menjelaskan soal rencana Pemkot Bandung setelah mendeklarasikan Bandung Kota Angklung. Dunia pendidikan menjadi salah satu target Pemkot Bandung dalam hal pelestarian dan inovasi.
"Tentunya entah ke depan itu nanti, tapi ekstrakurikuler dan sekolah sudah berjalan. Nanti akan terus juga disosialisasikan ke semua kalangan. Karena ini bagian dari kebudayaan," kata Yana.
(sud/tya)