Mengenal Peci Legendaris M Iming, Berdiri 1918 hingga Diminati Pejabat

Mengenal Peci Legendaris M Iming, Berdiri 1918 hingga Diminati Pejabat

Bima Bagaskara - detikJabar
Minggu, 17 Apr 2022 08:47 WIB
Peci M Iming
Peci M Iming (Foto: Bima Bagaskara/detikJabar).
Bandung -

Kopiah alias peci bukan lagi sekedar aksesoris yang identik dengan gaya berbusana pria muslim ketika melakukan ibadah. Alat penutup kepala ini sekarang sudah menjadi fashion yang banyak dipakai tidak hanya oleh kalangan orang dewasa, namun juga para remaja.

Ketenaran peci tidak bisa dilepaskan dari sosok Soekarno. Presiden pertama Indonesia ini memang identik dengan peci hitam yang selalu digunakan dalam setiap aktivitasnya kala itu.

Namun, jauh sebelum Soekarno menjabat presiden, peci rupanya telah banyak dipakai oleh masyarakat di Kota Bandung, Jawa Barat. Tepatnya tahun 1918, Mas Iming membuat sebuah tempat produksi peci yang terus eksis hingga saat ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Peci dengan merek M. Iming ini masih terus diburu masyarakat, terutama menjelang bulan Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri.

Peci M ImingPotret M Iming terpajang di salah satu toko Peci M Iming di Bandung (Foto: Bima Bagaskara/detikJabar)

Sepintas memang tidak ada yang berbeda dari peci M. Iming. Terbuat dari material beludu (velvet), peci M. Iming begitu terkenal di Kota Bandung bahkan hingga nasional.

ADVERTISEMENT

"Peci Iming itu pertama berdiri tahun 1918, pertamanya ada di Jalan Ahmad Yani, Kosambi dan sudah berusia 104 tahun ya," kata Yuliani, cicit Mas Iming saat ditemui detikJabar di tokonya yang berada di Jalan PH H Mustapa, Cibeunying Kaler, Kota Bandung, belum lama ini.

"Sekarang berkembang ada beberapa cabang di Bandung, salah satunya di sini," imbuhnya.

Yuliani yang merupakan generasi keempat Mas Iming menuturkan pada awal membuat peci Mas Iming tidak memiliki pegawai sama sekali. Mas Iming menjahit dan menjual peci buatannya sendiri.

"Awalnya membuat peci ini awalnya menjahit sendiri, dari dia jahit sendiri dijual sendiri karena kan waktu itu belum punya toko hanya di depan rumah jualannya terus lama-lama dari mulut ke mulut berkembang sampai sekarang," ungkapnya.

Tenarnya nama peci M. Iming menurut Yuliani dikarenakan sejak awal, bahan yang digunakan untuk membuat peci selalu memakan kualitas terbaik. Selain itu, Mas Iming juga salah satu pioner pembuat peci di Bandung.

"Peci terkenal karena kualitasnya, kita dari zaman pertama dibuat sampai sekarang pemilihan bahan tidak ada yang berubah. Kita mempertahankan kualitasnya," jelasnya.

Selain dikenal sebagai peci legendaris, peci M. Iming juga langganan dipakai oleh beberapa pejabat. Yuliani mengungkapkan pelanggan pejabat yang sering memakai peci M. Iming di antaranya Ridwan Kamil, Airlangga Hartarto hingga almarhum Mang Oded.

Penjualan Meningkat Saat Ramadan

Di bulan Ramadan ini, Yuliani mengaku penjualan peci mulai ada peningkatan. Sebelumnya penjualan peci sempat terpuruk di awal masa pandemi COVID-19.

"Kalau penjualan selama pandemi terasa banget ya berkurangnya apalagi pas pandemi awal itu. Peci kan penjualannya meningkat jelang lebaran, nah waktu Lebaran pandemi pertama sepi," ujarnya.

Namun di tahun ini, penjualan peci meningkat kurang lebih 10% dibanding tahun-tahun sebelumnya. Bahkan, Ia memprediksi penjualan semakin tinggi sepekan jelang lebaran nanti.

"Tahun ini Alhamdulilah mulai meningkat penjualannya, sekarang juga kan orang mulai keluar rumah. Biasanya kerasa kalau mau lebaran ramainya," ucap Yuliani.

Adapun jenis peci M. Iming yang paling banyak diburu pembeli ialah peci polos. Meski begitu, peci dengan motif kaligrafi saat ini juga mulai diminati.

Jadi Gaya Fashion

Menurutnya juga, peci saat ini sudah menjadi gaya fashion. Minat masyarakat untuk menggunakan peci saat beraktivitas semakin tinggi tiap tahunnya.

"Minat masyarakat menggunakan peci tinggi, bahkan sekarang sudah jadi fashion juga. Dipakai tarawih salat Idul Fitri. Anak-anak muda mulai cari yang motif, tapi kalau penjualan peci polos masih banyak," jelasnya.

Untuk harganya, peci M. Iming dibanderol dari Rp 120.000 hingga Rp 250.000 tergantung jenisnya.

(bba/mso)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads