Azan zuhur berkumandang, sejumlah warga yang hendak melakukan aktivitas disekitaran Jalan ABC, Kota Bandung meninggalkan aktivitasnya sementara untuk menunaikan salat di Masjid Al-Imtizaj.
Masjid Al-Imtizaj ini, merupakan satu dari beberapa masjid di Kota Bandung yang memiliki arsitektur unik menyerupai bangunan Tionghoa.
Masjid dengan warna dominan merah, dipadukan dengan warna emas dan kuning ini berdiri didalam bangunan eks Mal Matahari pada Tahun 2008 lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Masjid ini memilki dua lantai, lantai satu digunakan jemaah pria dan lantai dua digunakan untuk jemaah wanita. Meski terlihat kecil, masjid ini berkapasitas 200 orang, biasa digunakan untuk salat Jumat dan di bulan ramadan seperti sekarang masjid ini digunakan untuk salat tarawih.
Selain itu, ornamen yang ada di masjid ini juga unik, terdapat kaligrafi, ada juga tulisan Cina hingga lampion. Pengurus DKM Masjid Al-Imtizaj Anen mengatakan, masjid ini didirikan Tahun 2008 lalu.
"Sejarahnya masjid ini, mulai dibangun 2008, selesai Tahun 2010 dan langsung dibuka," kata Anen kepada detikJabar, Senin (4/4/2022).
"Dulu ini bekas mal Matahari," tambahnya.
Anen berujar, awalnya masjid ini didirikan sebagai tempat mualaf atau warga yang hendak masuk islam. Namun, dalam beberapa tahun terakhir sudah jarang dan masjid ini gunakan masyarakat umum untuk beribadah.
"Tadinya buat mualaf yang ingin masuk islam, sekarang enggak ada, jarang," tuturnya.
Pada bulan ramadan ini, masjid ini digunakan juga untuk tarawih dan pengajian. "Tarawih saja, untuk sekarang, ada pengajian juga," pungkasnya.
(wip/tey)