Cerita Legenda Si Layung dan Si Kohkol, Ikan Raksasa di Situ Gede Tasikmalaya

Cerita Legenda Si Layung dan Si Kohkol, Ikan Raksasa di Situ Gede Tasikmalaya

Faizal Amiruddin - detikJabar
Senin, 28 Mar 2022 12:58 WIB
Situ Gede Kota Tasikmalaya
Situ Gede Kota Tasikmalaya. (Foto: Faizal Amiruddin )
Bandung -

Ada cerita rakyat menarik yang tak bisa dipisahkan dari objek wisata Situ Gede Kota Tasikmalaya Jawa Barat. Sebut saja di Layung dan Si Kohkol yang menjadi cerita rakyat Jawa Barat yang terus beredar di masyarakat hingga kini.

Seperti cerita mengenai keberadaan Si Layung, seekor ikan mas merah berukuran raksasa.

Menurut cerita, jika Si Layung muncul ke permukaan air maka langit di Situ Gede akan muncul lembayung. Langit senja Situ Gede akan indah dengan warna kuning kemerahan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kan namanya juga Si Layung, dalam bahasa Indonesia berarti lembayung. Jadi kalau sore ada lembayung, itu jadi pertanda Si Layung sedang muncul ke permukaan," kata Kukus, salah seorang warga Situ Gede, belum lama ini.

Jika sudah begitu maka para pemancing biasanya menyudahi aktivitasnya karena takut terjadi hal yang tak diinginkan.

ADVERTISEMENT

"Si Layung ini biasanya akan "nembongan" (menampakan diri) kepada pemancing yang "sompral" (sembarangan berbicara)," kata Kukus.

Dia mengatakan beberapa tahun silam, ada seorang pemancing yang marah-marah atau menggerutu karena tak dapat ikan saat memancing. "Tiba-tiba Si Layung muncul, hanya terlihat matanya yang besar berkedip. Karuan pemancing itu kabur ketakutan," kata Kukus.

Kisah lainnya menimpa seorang pemancing yang berhasil mendapatkan ikan mas warna merah berukuran kecil. "Pemancing itu menggerutu, cik atuh meunang lauk teh nu badag (Cobalah dapat ikan itu yang besar). Dia memang tidak mengambil ikan itu, tapi melempar kembali ke Situ Gede," kata Kukus.

Kejadian aneh terjadi ketika ikan kecil itu nyemplung ke air, cipratan airnya membuncah sampai membuat si pemancing basah kuyup. "Ikan mas merah itu hanya seukuran jempol, tapi saat dilempar ke air, cipratannya seperti melempar bus. Byuurr..," kata Kukus.

Selain Si Layung ada ikan lain yang menjadi mitos di Situ Gede, yaitu Si Kohkol yang merupakan sosok ikan raksasa, tapi jenisnya berbeda. Si Kohkol adalah jenis ikan deleg atau ikan gabus raksasa.

Si Kohkol biasanya muncul dan terlihat oleh warga yang naik perahu atau rakit di Situ Gede. Mitosnya penampakan Si Kohkol akan terjadi pada warga yang naik rakit atau perahu tapi berbicara sembarangan atau berprilaku tak elok.

"Mitos Si Kohkol ini sering membuat perahu atau rakit terbalik, karena disundul oleh Si Kohkol," kata Kukus.

Jika musim kemarau, debit air Situ Gede kerap menyusut drastis. Lalu dimana keberadaan Si Layung dan Si Kohkol?. Menurut Kukus, kedua ikan itu konon bermigrasi ke Situ Lengkong Panjalu Ciamis.

"Kata orang tua dulu, Situ Gede dan Situ Panjalu memiliki keterkaitan. Bahkan saling terhubung. Si Layung dan Si Kohkol juga ada di Situ Panjalu," kata Kukus.

Rahmat warga lainnya mengatakan dulu di Situ Gede ini ada pantangan yakni larangan bagi warga Sumedang untuk datang ke Situ Gede. "Dulu kalau ada warga Sumedang datang, langit di Situ Gede langsung gelap, mendung. Lalu oleh kuncen diumumkan agar yang merasa orang kelahiran Sumedang pergi. Setelah pergi keadaaan normal lagi," kata Rahmat.

Dia menjelaskan mitos itu terjadi karena dalam cerita legenda Situ Gede, ada semacam konflik dengan Sumedang sehingga muncul kutukan atau larangan bagi warga Sumedang datang ke Situ Gede.

"Ada larangan selama tujuh turunan, tapi sekarang mitos itu sudah jarang terjadi. Mungkin karena sudah lebih dari 7 turunan atau bagaimana saya juga tidak tahu. Termasuk Si Layung atau Si Kohkol sekarang juga sudah jarang terlihat," kata Rahmat.




(tey/tey)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads