Mengenal Sosok Eyang Entang, sang Panglima dari Awal Abad ke-17

Mengenal Sosok Eyang Entang, sang Panglima dari Awal Abad ke-17

Whisnu Pradana - detikJabar
Sabtu, 19 Mar 2022 10:54 WIB
Makam Keramat Eyang Entang.
Makam Keramat Eyang Entang. (Foto: Whisnu Pradana/detikJabar)
Bandung Barat -

Namanya Eyang Entang atau dikenal juga dengan sebutan Embah Dalem Jagat Sakti. Makamnya ada di Desa Nyalindung, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat.

Lokasi makam ini tak terlalu sulit dijangkau karena cukup dekat dari Jalan Raya Purwakarta-Padalarang. Makam ini kemudian dikenal dengan nama Makam Eyang Entang.

Tak semua warga di kampung tersebut ngeuh dengan keberadaan makam yang sosoknya bisa disebut legendaris itu. Bahkan, banyak warga di sana yang kebingungan jika ditanya di mana keberadaan Makam Eyang Entang atau Embah Dalem Jagat Sakti.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebagian dari mereka hanya bisa mengarahkan pada sebuah makam tanpa tahu cerita menarik di baliknya. Padahal, makam yang mereka tunjukkan adalah Makam Eyang Entang.

Di makam tersebut, jangan bayangkan makam megah dan terawat seperti petilasan makam keramat lainnya. Makam Eyang Entang memang memiliki kawasannya tersendiri, sebuah area pemakaman berpagar besi usang dengan pendopo yang kotor tempat peziarah hendak berdoa maupun nadran.

ADVERTISEMENT

Di area itu ternyata tak cuma ada makam Eyang Entang. Di sebelahnya ada makam sang istri, yang disebutkan oleh Suhandi, juru rawat makam, sebagai Ibu Entang.

Makam Keramat Eyang Entang.Makam Keramat Eyang Entang. (Foto: Whisnu Pradana/detikJabar)

Ya, sesederhana itu namanya. Makam keduanya jauh dari kesan megah. Hanya sebuah makam biasa tanpa nisan yang dibatasi batu sebagai penanda bahwa itu makam gegeden alias orang penting di kampung tersebut.

"Iya, ini makam Eyang Entang (Embah Dalem Jagat Sakti) dan istrinya, Ibu Entang," kata Suhandi kepada detikjabar.

Panglima Perang, Penyebar Agama Islam

Siapa sebenarnya sosok Eyang Entang ini? Sehebat apa kisah perjalanan hidupnya hingga layak disebut sosok legendaris?

Pamong Budaya pada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Bandung Barat Hernandi Tismara cukup fasih memberikan penjelasan soal sosok Eyang Entang. Ia sebelumnya telah berbicara banyak dan menyerap informasi mengenai ketokohan dan sejarah Eyang Entang dari Abah Otib yang merupakan kunci serta pemangku adat Desa Nyalindung.

"Betul di sini terdapat situs benda budaya makam Embah Dalem Jagat Sakti atau Eyang Entang. Jadi beliau ini merupakan seorang panglima perang di Umbul Kahuripan Kaadipatian Ukur tahun 1620," ungkap Hernandi kepada detikjabar.

Sebagai tokoh penyebar agama Islam dan panglima perang, Embah Dalem Jagat Sakti dikabarkan menguasai kesaktian dan kedigdayaan. Namun, lebih dari itu, ia juga menguasai keahlian ilmu hitung (falaq) serta ilmu perbintangan. Hal itu yang membuatnya dijuluki Embah Dalem Jagat Sakti.

Oleh sebagian warga yang mengetahui kisahnya, sosok Eyang Entang ini sangat dihormati. Bahkan, mereka kerap meminta 'izin' pada Eyang Entang jika akan melakukan kegiatan tertentu.

"Menurut sesepuh Desa Nyalindung, jika masyarakat hendak membangun rumah, membuat kampung baru, upacara atau ritual tertentu seperti hajatan, pernikahan, bepergian, dan sebagainya selalu dikomunikasikan dengan Embah Dalem Jagat Sakti," kata Hernandi.

Sejumlah tradisi yang berkaitan dengan Eyang Entang pun masih terjaga sampai sekarang, khususnya oleh tokoh atau sesepuh Desa Nyalindung. Selayaknya tradisi pada umumnya, ada makna dan nilai tersendiri di dalamnya. Di antaranya Ritual Hajat Arwah, Upacara Mikul Lodong, Upacara Hajat Cai, dan upacara lainnya.

Berasal dari Cianjur

Dikutip dari laman resmi Desa Nyalindung, turut dijabarkan dengan cukup jelas soal sejarah sesepuh mereka, yakni Embah Dalem Jagat Sakti alias Eyang Entang.

Di laman tersebut dijelaskan jika Embah Dalem Jagat Sakti berasal dari daerah Kampung Sanalika, Cikundul, Cianjur. Ia ditugaskan menetap di Kampung Pondok Kondang.

Sebab, saaitu, diperkirakan pada tahun 1601 atau sekitar abad 17 awal, wilayah Cikalong Cianjur masuk Umbul Kahuripan Tumenggung Wirasuta yang beribukota di Pangheotan, sekarang Cikalongwetan.

Tugas beliau membantu dan mengawasi perjalanan pasukan atau bala tentara Adipati Ukur yang mengemban amanat Raja Mataram yang melewati jalur Kahuripan/Cikalongwetan yang akan menyerang Batavia (Jakarta).

Makam Keramat Eyang Entang.Makam Keramat Eyang Entang. (Foto: Whisnu Pradana/detikJabar)

Selain mengemban tugas pemerintahan, beliau merupakan cikal bakal adanya masyarakat serta pemukiman di Pondok Kondang. Istilah Pondok Kondang artinya rumah yang ditempati oleh orang Cikondang, Cikundul, Cianjur yang sekarang berubah menjadi Parakan Salam. Parakan Salam sendiri merupakan kampung tempat makam keramat Embah Dalem Jagat Sakti kini berada.

Sebutan nama Parakan Salam mengambil dari tradisi mengambil ikan atau marak lauk dalam persiapan hajat cai ngaruwat lembur yang dimulai acaranya dari Cimani Agung. Ritualnya adalah membawa sesaji berupa kambing untuk disembelih yang diiringi aneka tetabuhan dan berakhir dengan mengambil ikan (marak lauk) di Sungai Cikubang.

Istilah nama Parakan Salam dibuat keturunan Eyang Entang dan Ibu Entang, yaitu Mama Idris atau Ayah Katmah. Dalam pengembaraannya, Eyang Entang tidak pernah menyatakan keturunan menak Cikundul. Sehingga, keturunannya sampai saat ini tidak ada satupun yang memakai gelar nama menak dengan alasan penyamaran.

Oleh karena itu, masyarakat lebih mengenal beliau dengan nama Eyang Entang. Entang sendiri bisa didasarkan pada karyanya, jasanya, serta loyalitas beliau kepada Tumenggung Wirasuta sangat tinggi. Sehingga ia mendapat penghargaan Bentang atau Entang dari Umbul Kahuripan yang dipimpin oleh Tumengung Wirasuta.




(ors/bbn)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads