Guru Besar purnabakti Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Teknologi Bandung (ITB) Srihadi Soedarsono mangkat. Karya maestro seni lukis ini telah menginspirasi seniman lain.
Salah satunya Rusdy Rumarata, pendiri Eksotika Karmawibhangga Indonesia (EKI) Dance Company. Pada 2016 silam, Rusdy langsung mengamini saat mendapatkan tawaran untuk membuat koreografi yang bersumber dari salah satu lukisan Srihadi Soedarsono, yakni Bhedaya Ketawang.
Dikutip dari detikHot, Rusdy berhasil membuat koreografer yang memukau dalam waktu singkat. Koreografi yang diciptakan itu ditampilkan dalam malam pembukaan eksibisi tunggal Srihadi di Galeri Nasional Indonesia pada 2016 lalu.
Tarian ini pun tergolong unik dan tak biasa. Menurut penuturan Rusdi, pihak penyelenggara ingin sebuah tarian yang kontemporer dan singkat waktu pementasannya.
![]() |
"Waktu dengar ajakan ini saya langsung excited. Dan, mereka bilang maunya audience yang umum dan beragam. Kontemporer dan singkat karena kalau tarian Bedhaya itu sampai tiga jam dan ditarikan sembilan orang. Tapi tarian yang terinspirasi dari lukisan baru Pak Srihadi menggabungkan antara tradisi dan kontemporer," ujarnya kepada detikHOT, Rabu 24 Februari 2016.
Rusdy tak sendiri, EKI Dance Company berkolaborasi dengan koreografer asal STSI Solo Wiwied dan Onnie, selaku penata musik. Tarian yang terinspirasi dari lukisan Bedhaya Katawang itu berdurasi lima menit. Berbeda dengan tarian tradisional Bedhaya.
Silakan baca selengkapnya di sini.
(sud/yum)